Lapas Wahai dan KUA Seram Utara Tingkatkan Pembinaan Keagamaan Warga Binaan Melalui Wakaf Al-Qur’an

Adventorial News

Wahai, CakraNEWS.ID– Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat program pembinaan spiritual bagi Warga Binaan. Kali ini, Lapas Wahai menjalin sinergi dengan Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Seram Utara dengan menyelenggarakan penyuluhan agama serta penyerahan wakaf Al-Qur’an dan Iqra. Kegiatan ini berlangsung di Beranda Mesra Lapas Wahai pada Kamis (19/6).

Acara yang dihadiri oleh seluruh Warga Binaan dan petugas Lapas ini dibuka secara resmi oleh Kepala Subseksi Keamanan dan Ketertiban Lapas Wahai, Usman Bakri.

Dalam sambutannya, Usman Bakri memaparkan bahwa saat ini Lapas Wahai dihuni oleh 53 Warga Binaan yang terdiri dari penganut agama Islam dan Kristen. “Keberagaman ini menjadi perhatian kami dalam merancang program pembinaan spiritual yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Bakri.

Penyuluhan Agama dan Penyerahan Wakaf Al-Qur’an

Kegiatan ini menghadirkan Kepala KUA Seram Utara, Maqatita Rumbaroa, sebagai narasumber utama dalam penyuluhan agama. Dalam kesempatan tersebut, Maqatita juga secara simbolis menyerahkan wakaf Al-Qur’an dan Iqra untuk mendukung kegiatan keagamaan di Lapas Wahai.

“Ini adalah langkah awal bagi kami untuk menjalin koordinasi lebih lanjut dalam mendukung kegiatan pembinaan keagamaan di Lapas,” ungkap Maqatita.

Menurut Maqatita, tujuan dari penyuluhan agama ini adalah untuk menguatkan iman dan takwa Warga Binaan.

“Kami berharap melalui pembinaan keagamaan seperti ini, Warga Binaan dapat menemukan kembali jati diri mereka melalui agama. Iman dan takwa adalah fondasi utama agar mereka siap menjalani kehidupan yang lebih baik saat bebas nanti,” jelasnya.

Maqatita, yang sebelumnya bertugas sebagai penyuluh agama di Rumah Tahanan Negara Masohi, menekankan pentingnya peran agama dalam membentuk karakter Warga Binaan.

Sinergi Lintas Lembaga dalam Pembinaan Narapidana

Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, menyambut baik kerja sama ini sebagai bentuk sinergi lintas lembaga dalam mendukung pembinaan narapidana secara menyeluruh. “Lapas Wahai dihuni oleh Warga Binaan dengan berbagai latar belakang masalah pidana, yang memerlukan pembinaan spiritual sebagai kekuatan utama dalam menjalani masa pidana. Sinergi ini sangat penting untuk memperkuat iman, mental, dan moral mereka, agar lebih siap kembali ke masyarakat dengan pribadi yang lebih baik,” ungkap Tersih.

Kegiatan Kemandirian Warga Binaan

Setelah penyuluhan agama, rombongan KUA Seram Utara diajak untuk mengunjungi area pertanian hidroponik yang dikelola oleh Warga Binaan. Kepala KUA Seram Utara turut memanen hasil tani berupa selada segar, yang menunjukkan keberhasilan program kemandirian di Lapas Wahai. Selain itu, para tamu juga diberi kesempatan untuk membeli hasil kebun sebagai bentuk dukungan terhadap program pembinaan kemandirian di Lapas.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *