Laporan Resmi Pemdes Luhu Langsung Ditanggapi, Pemda SBB Turunkan Alat Berat

Adventorial News

Piru, CakraNEWS.ID– Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) menunjukkan respon cepat dan tanggap dalam menangani bencana banjir yang terjadi di Negeri Luhu, Kecamatan Huamual.

Langkah cepat ini dilakukan menindaklanjuti laporan resmi dari Pemerintah Negeri Luhu dengan nomor surat: 145/416/2025 tertanggal 8 Juli 2025, yang ditujukan kepada Bupati Seram Bagian Barat, cq. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Surat tersebut menyampaikan kondisi darurat akibat luapan Air Kali Waehohola dan Sungai Air Besar (Arbes) yang menyebabkan kerusakan infrastruktur jalan dan terendamnya rumah-rumah warga di wilayah RT.002/RW.007, Dusun Ramulu, Desa Luhu.

Banjir yang terjadi secara berulang setiap tahun ini dipicu oleh tingginya curah hujan, sehingga aliran sungai meluap dan mengganggu aktivitas serta keselamatan masyarakat sekitar.

Sebagai tindak lanjut, Pemerintah Daerah SBB melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) telah menurunkan satu unit alat berat jenis ekskavator KOMATSU PC 200 ke Negeri Luhu.

Dokumentasi alat berat saat tiba di lokasi memperkuat keseriusan pemerintah dalam merespons bencana ini secara cepat dan nyata.

Kepala Pemerintah Negeri Luhu, Abd. Gani Kaliky, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas perhatian dan kecepatan tindakan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah.

“Kami sangat mengapresiasi gerakan cepat Bupati Seram Bagian Barat beserta jajaran Dinas PUPR yang telah menurunkan alat berat ke wilayah kami. Ini adalah bentuk nyata kepedulian pemerintah terhadap keselamatan dan kenyamanan warga. Kami berharap proses normalisasi kali ini bisa segera dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir berulang di masa mendatang,” ujar Kaliki.

Kepala BPBD SBB, Nasir Suruaili, mengungkapkan bahwa pihaknya baru menerima laporan resmi secara tertulis dari Pemerintah Negeri Luhu satu hari setelah kejadian banjir terjadi.

“Kami baru menerima laporan resmi dari Pemerintah Negeri Luhu pada tanggal 8 Juli 2025, sehari setelah kejadian banjir. Setelah itu, kami langsung menindaklanjutinya dengan berkoordinasi bersama instansi teknis untuk penanganan di lapangan,” jelas Nasir pada 9 Juli lalu.

Alat berat tersebut direncanakan akan digunakan untuk normalisasi aliran sungai, memperbaiki akses jalan yang rusak, serta menangani jembatan penghubung dan sarana publik lainnya yang terdampak akibat luapan air.

Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat dalam menangani bencana secara cepat dan tanggap, dengan mengutamakan keselamatan serta pemulihan kehidupan masyarakat di wilayah rawan bencana.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *