Ambon, CakraNEWS.ID— Menyikapi tingginya risiko penyakit yang kerap meningkat selama musim hujan, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Ambon mengambil langkah cepat dengan menggelar pemeriksaan kesehatan menyeluruh bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Rabu (6/8).
Kegiatan ini merupakan bentuk upaya preventif dalam mendeteksi dini potensi penyebaran penyakit menular seperti demam berdarah, influenza, infeksi kulit, serta gangguan saluran pernapasan yang rawan muncul di musim penghujan.
Kepala Rutan Ambon, Ferdika Canra, menegaskan bahwa kesehatan WBP merupakan prioritas utama, terutama di tengah kondisi cuaca ekstrem. Ia juga menekankan pentingnya pendekatan promotif dan preventif dalam menjaga stabilitas kesehatan di lingkungan rutan.
“Musim hujan merupakan periode rawan terhadap penyebaran berbagai penyakit. Oleh karena itu, kami memastikan seluruh WBP memperoleh akses pemeriksaan dan layanan kesehatan yang layak,” ujar Ferdika.
Pemeriksaan dilakukan oleh tim medis internal Rutan Ambon secara menyeluruh, meliputi pengukuran suhu tubuh, tekanan darah, identifikasi gejala flu dan batuk, serta pemeriksaan kondisi kulit dan kebersihan lingkungan hunian.
Tidak hanya pemeriksaan, tim kesehatan juga memberikan edukasi kepada WBP mengenai pentingnya menjaga kebersihan diri, konsumsi air bersih, dan pola makan sehat sebagai upaya meningkatkan daya tahan tubuh selama musim hujan.
“Kami juga telah menyiapkan mekanisme tindak lanjut apabila ditemukan gejala yang mengarah pada kondisi serius, termasuk rujukan ke fasilitas kesehatan lanjutan. Ini adalah bentuk komitmen kami dalam menjamin hak kesehatan para WBP,” tambah Ferdika.
Kegiatan ini disambut positif oleh para warga binaan. Mereka merasa diperhatikan dan terlindungi di tengah situasi cuaca yang berpotensi memengaruhi kondisi kesehatan.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Maluku, Ricky Dwi Biantoro, turut memberikan apresiasi atas respons cepat yang dilakukan oleh Rutan Ambon.
“Pemasyarakatan yang humanis tidak hanya berbicara tentang keamanan dan pembinaan, tetapi juga memastikan terpenuhinya hak dasar, termasuk layanan kesehatan,” ujarnya.***