Nita Bin Umar Tunjukkan Kepedulian Sosial, Takziah ke Rumah Duka Warga SBT di Ambon

Adventorial Agama Berita Pilihan Lintas Nusantara News Politik

Ambon, CakraNEWS.ID — Kepedulian sosial kembali ditunjukkan oleh Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Maluku, Nita Bin Umar. Politisi perempuan dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini meluangkan waktu untuk hadir langsung di rumah duka almarhum Bapak Saleman Rumakat, salah satu warga asal Desa Mugisinis, Kecamatan Ukar Sengan, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), yang tutup usia di Kota Ambon.

Kehadiran Nita Bin Umar di rumah duka yang terletak di Batu Merah, kawasan Kepala Air, RT 003 RW 014, Kota Ambon, berlangsung pada akhir pekan ini. Ia didampingi sejumlah rekannya, dengan titik keberangkatan dari kediaman pribadinya. Kedatangannya disambut hangat oleh warga setempat serta sejumlah warga asal SBT yang bermukim di Kota Ambon.

Tanpa canggung, Nita langsung berbaur dan duduk bersama para pelayat lainnya, memberikan doa serta dukungan moril kepada keluarga yang ditinggalkan. Momen ini memperlihatkan sisi kemanusiaan dan kedekatannya dengan masyarakat, bukan hanya sebagai wakil rakyat tetapi juga sebagai bagian dari keluarga besar masyarakat Maluku.

Dalam keterangan tertulis yang disampaikan kepada CakraNEWS.ID melalui pesan WhatsApp, Nita Bin Umar menegaskan pentingnya tradisi takziah dalam kehidupan bermasyarakat, terutama di kalangan umat Islam di Maluku.

“Takziah adalah bagian dari tradisi dan nilai-nilai keislaman yang telah mengakar di masyarakat kita. Ini adalah bentuk empati dan solidaritas sosial. Kehadiran kita secara langsung di tengah keluarga yang berduka adalah cara untuk menunjukkan bahwa mereka tidak sendiri dalam menghadapi musibah ini,” ungkap Nita yang juga dikenal dengan sapaan “Ibu Nita”.

Ia menambahkan bahwa kehadiran di rumah duka tidak hanya memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum, tetapi juga menjadi penguat bagi keluarga yang sedang berduka.

“Alhamdulillah, saya bisa meluangkan waktu untuk hadir dan bertakziah. Saya percaya, kehadiran kita dapat memberikan penghiburan dan meringankan kesedihan keluarga. Ini adalah bentuk kasih sayang dan kepedulian yang harus terus kita jaga dalam kehidupan sosial,” ujarnya.

Sebagai tokoh publik sekaligus istri dari Sekretaris Daerah Provinsi Maluku, Sadali Ie, yang juga berasal dari Kabupaten SBT, Nita mengingatkan bahwa kematian adalah ketentuan Ilahi yang tidak dapat dihindari oleh siapapun.

“Setiap yang bernyawa pasti akan mati. Tidak ada manusia yang mengetahui kapan waktunya akan tiba. Ada yang dipanggil di usia senja, ada pula yang masih muda telah lebih dulu menghadap Sang Pencipta. Untuk itu, kita harus mempersiapkan diri dengan memperbanyak amal, meningkatkan iman dan takwa,” pesan Nita.

Nita juga mengajak seluruh masyarakat Maluku untuk menjadikan setiap peristiwa duka sebagai momen reflektif guna memperkuat hubungan spiritual dengan Tuhan Yang Maha Esa.

“Kematian adalah pengingat bagi kita semua. Semoga kita selalu diberi kekuatan untuk menerima setiap takdir dengan ikhlas, dan terus memperbaiki diri untuk menjadi insan yang lebih baik,” pungkasnya.***CNI-06

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *