Paradoks dalam Kehidupan Sosial: Wakil Wali Kota Ambon Tekankan Pendekatan Kemanusiaan Hadapi Konflik

Adventorial News

Ambon, CakraNEWS.ID– Rapat Koordinasi bertema “Analisis Permasalahan Bidang Penanganan dan Kontijensi Konflik Sosial” digelar di Swiss-Belhotel Ambon, Rabu (6/8), dengan melibatkan sejumlah pemangku kepentingan dari Provinsi Maluku dan Maluku Utara.

Kegiatan ini bertujuan membahas tantangan dan strategi penanganan konflik sosial di kawasan timur Indonesia, khususnya di wilayah yang memiliki keragaman budaya dan keyakinan yang tinggi.

Usai mengikuti kegiatan tersebut, Wakil Wali Kota Ambon, Ely Toisutta, menyampaikan pandangannya terkait pendekatan penanganan konflik sosial yang tidak hanya berorientasi pada aspek teknis, tetapi juga nilai-nilai kemanusiaan dan spiritualitas.

“Dalam sejarah pemikiran keagamaan, paradoks adalah bagian yang tak terpisahkan dari upaya menggali makna terdalam kehidupan. Kita tidak bisa memahami realitas sosial hanya dengan logika tunggal; harus ada ruang untuk empati, dialog, dan kesadaran bahwa perbedaan bukan ancaman, melainkan panggilan untuk saling memahami,” tegas Toisutta.

Ia menilai bahwa banyak konflik sosial muncul bukan karena perbedaan semata, tetapi karena kegagalan dalam membangun komunikasi yang sehat antar kelompok masyarakat. Oleh karena itu, pendekatan humanis, kultural, dan spiritual menjadi semakin relevan dalam merumuskan kebijakan kontijensi konflik.

“Paradoks itu justru memperkaya cara kita memandang hidup. Dalam konteks sosial, kita harus siap berdamai dengan kompleksitas dan menjadikannya peluang untuk membangun kebersamaan,” tambahnya.

Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi lintas lembaga dalam mencegah dan menangani potensi konflik sosial, sekaligus membangun fondasi harmoni yang lebih kokoh di tengah kemajemukan masyarakat Maluku dan Maluku Utara.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *