Ambon, CakraNEWS.ID— Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Ambon kembali melanjutkan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui penanaman sayur sawi tahap ketiga pada Rabu (23/07).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian warga binaan yang diinisiasi oleh Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Maluku.
Kepala Rutan Ambon, Ferdika Canra, menyampaikan bahwa keberhasilan dua tahap panen sebelumnya menjadi pemicu utama dalam melanjutkan program ini secara berkelanjutan. Menurutnya, kegiatan tersebut tidak hanya bernilai ekonomis, tetapi juga memberikan manfaat edukatif bagi warga binaan.
“Kami terus mendorong keterlibatan aktif warga binaan dalam program pembinaan produktif. Penanaman sawi ini menjadi bukti bahwa pembinaan dapat dijalankan secara optimal meski dengan keterbatasan lahan di dalam rutan,” jelas Ferdika.
Penanaman dilakukan di lahan perkebunan yang telah dipersiapkan dengan metode tanam baris dan sistem pengairan sederhana. Warga binaan yang tergabung dalam program kerja pertanian dilibatkan secara aktif dalam seluruh tahapan, mulai dari pengolahan lahan hingga perawatan tanaman, dengan pendampingan dari petugas pembinaan dan teknisi lapangan.
Salah satu warga binaan yang terlibat menyampaikan apresiasinya terhadap program ini. Ia mengaku mendapatkan keterampilan baru yang diharapkan dapat menjadi bekal ketika kembali ke masyarakat.
“Kami belajar banyak, mulai dari cara menanam hingga merawat tanaman. Harapannya, ilmu ini bisa kami manfaatkan setelah bebas nanti,” ungkapnya.
Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Maluku, Ricky Dwi Biantoro, memberikan apresiasi atas kesinambungan program ini. Ia menilai bahwa kegiatan semacam ini tidak hanya berkontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan pangan di dalam rutan, tetapi juga membentuk karakter dan memberdayakan warga binaan.
“Program ini sejalan dengan 13 Akselerasi Bapak Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan serta arahan Ditjenpas untuk mendorong seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) agar lebih kreatif dan inovatif dalam pembinaan berbasis kemandirian,” tegas Ricky.***