Pemuda Tuna Rungu Di Pulau Gorom SBT, Sulap Kayu Jadi Miniatur Kapal

Pemerintahan

SBT,CakraNEWS.ID- Cukup langkah rasanya melihat seseorang yang tekun, bekerja keras, dan masih tetap berjuang setelah dilanda oleh topan badai permasalahan dan keterbatasan. Nampaknya, inilah menjadi kualitas yang dimiliki oleh orang-orang yang bisa membuat batas dan mampu menunjukan dirinya sebagai seorang yang pantas menjadi inspirasi bagi setiap orang untuk sukses pula.

Keterbatasan yang dimiliki oleh seseorang seringkali menjadi alasan untuk tidak bergerak ke depan. Namun, hal ini tak berlaku bagi Popi Sileuw, salah satu anak muda asal Desa Administratif Kiltufa, Kecamatan Gorom Timur (Gortim) Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT).

Popi Sileuw (27), atau yang akrab disapa Poping. Laki-laki paruh baya ini dengan keterbatasan fisiknya mampu memiliki segudang kreatif yang sulit dimiliki oleh orang lain. Pasalnya, Meskipun tidak bisa baca tulis dan gangguan bicara (Bisu), Poping memiliki keahlian lain yang cukup menarik. Ia ahli dalam membuat miniatur kapal.

Kendati begitu, pria paruh baya ini tidak berputus asa. Ia sadar bahwa setiap kelebihan pasti ada kelemahan, begitupun sebaliknya, setiap kelemahan pasti ada kelebihan yang Tuhan anugerahkan.

Keahliannya dalam dunia seni cukup mumpuni. Pasalnya dari ketelatenannya membuat miniatur kapal itu telah menghasilkan pundi-pundi rupiah. Diketahui, kreatif miniatur kapal yang dibuat oleh Poping berbahan kayu bulat yang ringan. Kayu tersebut dinamai kayu pulai atau di daerah setempat dipanggil dengan sebutan pohon susu.

Kreatif dalam membuat miniatur kapal oleh Poping ini sudah dilakuni sekitar lima tahun silam namun sampai saat ini belum diketahui oleh khalayak umum akan tetapi semangat yang ada padanya tak pernah redup sama sekali. Selain itu,dengan keterbatasan fiasiknya dirinya mampu mencetuskan karya-karya terbaiknya hingga saat ini.

Saat ditemui tim media ini beberapa waktu lalu di Gorom dirinya menyebutkan bahwa hasil karya kerajinannya itu beragam model jenis kapal yang ada di Indonesia bahkan dunia.

“Ada berbagai model yang saya buat seperti kapal pesiar, kapal barang dan kapal perang. Dari kerajinan ini saya sering dijumpai masyarakat untuk diberikan uang dan bisa memberikan untuk keluarga saya,” ujarnya.

Poping mengungkapkan bahwasanya dalam pembuatan miniatur kapal, dirinya menghabiskan waktu 2 minggu hingga 30 hari/satu kapal. Tergantung besar kecil dan juga rumitnya desain.

“Jika miniatur kapal pesiar yang agak besar itu sampai sebulan. Kalau yang kecil seperti miniatur kapal perang ini sekitar dua minggu,” ujar Popi sembari memperlihatkan hasil karyanya.

Kepala Desa Administratif Kiltufa Ruswan Sileuw saat diminta keterangannya mengenai hal tersebut membeberkan adanya salah satu anak muda di negerinya memiliki talenta yang cukup luar biasa yaitu sosok Popi Sileuw seorang pria bisu dengan segudang karya.

Ruswan menjelaskan untuk saat ini Popi telah mampu membuat sekitar 7 miniatur kapal dan menariknya Popi mampu membuat kapal seperti Titanic dan hanya memerlukan waktu hingga dua sampai tiga minggu untuk membuat satu miniature kapal bahkan satu bulan.

Bahan yang dibutuhkan Poping. Kata Ruswan, untuk membuat satu miniatur kapal berupa kayu pulai, triplek, sapu lidi. Sementara untuk kapal pesiar tali yang digunakan itu dari benang roll dan beberapa bahan dasar lainya.

“Satu hasil karya jika bahannya lengkap itu sekitar satu minggu bisa dikerjakan dan saat kekurangan bahanya sekitar satu bulan,” terang Ruswan Sileuw.

Ditambahkan Ruswan, untuk menunjang karya dan kreatif dari Poping pihaknya telah memasukan dalam program dana desa tahun 2022. Selain itu, pihak desa juga berperan penting untuk bisa mempromosikan hasil karya tersebut untuk di jual.

Dikatakan Ruswan, sosok anak muda dari desanya ini selain membuat miniature kapal Ia juga membuat sejumlah lukisan dan juga membuat bunga dari bahan sampah plastik.

“Dirinya membuat miniatur kapal ini sejak lama dan juga membuat lukisan dan bunga dari bahan sampah plastik, semua karyanya belum dipromosi luar maka kami berinisiatif untuk mencoba memasukan di program desa untuk dapat membantunya nanti,” pungkas Ruswan.

Senada Ruswan, Camat Gorom Timur Abubakar Derlen sangat mengapresiasi atas karya yang dilakukan oleh Popi Sileuw itu dimana dirinya sebagai kepala wilayah sungguh mengharapkan ada kreatif pemuda lain yang bisa seperti Popi untuk menopang masa depan negeri ini.

Harapan Camat dari sejumlah miniatur kapal dan beberapa karya lukisan dan bunga yang dibuat Poping agar terus mengalir kepada masyarakat luas serta dikenal karya-karyanya untuk bisa dipesan dan dibelikan baik di wilayah Kabupaten SBT maupun daerah lain yang ingin memilikinya.

“Saat saat dengar hal ini sungguh bangga sekali ternyata ada anak muda di negeri ini dengan segala keterbatasan baik fisik pendidikan bisa membuat hasil karya sebagus ini dan inilah yang kita inginkan sebagai penunjang masa depan kebutuhan negeri ini,” ungkap Derlen.

Melihat kegigihan Poping, membuat hati orang nomor satu di Kecamatan Gorom Timur itu ikut terketuk. Ia bahkan meminta kepada Kepala Desa terkait untuk bersama membantu memasarkan produk karya miniatur kapal dari Poping ke luar Kecamatan Gorom Timur.

“Pemerintah Kecamatan Gorom Timur akan selalu ada untuk membantu masyarakat. Nah kebetulan ini ada anak muda yang kreatif dengan keterbatasan fisik. Ya kita akan bantu memasarkan produk Ade Poping ini,” Derlen.

Bahkan, Camat berharap pihak Dinas atau Instansi untuk dapat membantu. Karena diketahui selama ini belum pernah tersentuh bantuan apapun dari dinas terkait.  “Semoga bisa membantu orang baik dan kreatif seperti Ade Poping ini,” harapnya.*CNI-08

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *