Perluas Cakupan Imunisasi, Dinkes SBT Gelar “My Village MY Home”

Kesehatan

Bula,CakraNEWS.ID- Untuk  mendorong cakupan Imunisasi, Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) menyelenggarakan Workshop Pelacakan Mangkir Imunisasi Rutin dengan penerapan My Village MY Home (Desaku/Rumahku) bagi 9 posyandu di wilayah kerja Puskesmas Bula, pada Senin (16/01/2023). Kegiatan yang di gelar di Gedung Serbaguna Dinas Kesehatan SBT ini akang berlangsung mulai selama dua hari dari tanggal 16 sampai dengan 17 Januari 2023.

Untuk diketahui, Kegiatan Workshop diselenggarakan atas kerjasama Dinas Kesehatan Provinsi Maluku bersama Dinas Kesehatan Kabupaten SBT yang difasilitasi oleh Yayasan LAPPAN Maluku.

Dimana, kegiatan ini di support langsung oleh United Nations International Children’s Emergency Fund (Unicef) atau Dana Darurat Anak Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa Perwakilan Maluku.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh 33 peserta terdiri dari 27 kader dari 9 posyandu, Puskesmas Bula, Dinas kesehatan SBT. Selain itu,Workshop diawali dengan sambutan penjelasan program melalui zoom virtual yang diwakili oleh Elda L. Hutapea., Health Officer Imunisasi, dalam sambutannya dirinya menekankan pada pengembangan konsep My Village My Home (Desaku/Rumahku) yang sudah dikembangkan di 15 posyandu yang ada di Kota Ambon, dan tahun 2022 dikembangkan di 5 Puskesmas di Maluku Tengah.

Dijelaskanya, Karena keterbatasan anggaran Unicef maka awal tahun ini dikembangkan penerapan di Kabupaten SBT hanya diimplementasikan di satu Puskesmas Bula dengan 9 posyandu.

“Workshop ini akan dilaksanakan selama 2 hari untuk penguatan dan peningkatan kapasitas kader dalam pengenalan konsep tersebut kedepan konsep My Village My Home (Desaku/Rumahku) dapat dimonitoring tidak hanya oleh kader namun melibatkan semua komponen dalam masyarakat,” harap Hutapea.

Dikatakannya, Agar semua anak dapat dilacak dan mendapatkan hak imunisasi. Workshop ini akan dilanjutkan dengan launching yang melibatkan OPD, pihak kecamatan,pihak desa, Lembaga agama, Lembaga adat agar dapat mehami, berpartisipasi, mendukung konsep My Village My Home (Desaku/Rumahku).

Selain itu, Dilanjutkan dengan sambutan sekaligus membuka acara workshop yang disampaikan mewakili Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten SBT La Ludin, S.KM koordinator Bidang P2P Kabupaten SBT dalam sambutannya mengatakan, Menurut Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, Imunisasi merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadi nya penyakit menular yang merupakan salah satu kegiatan prioritas kementerian Kesehatan sebagai salah satu bentuk nyata komitmen pemerintah untuk mencapai Millenium Development Goals (MDGs) khususnya untuk menurunkan angka kematian pada anak.

Kata dia, Cakupan imunisasi harus di pertahankan tinggi dan merata di seluruh wilayah.

Hal ini bertujuan untuk menghindarkan terjadinya daerah kantong yang akan mempermudah terjadinya kejadian luar biasa (KLB). Cakupan imunisasi yang tinggi dan merata dapat di gambarkan dengan membandingan antara capaian dan sasaran imunisasi.

Dikatakannya, Cakupan imunisasi yang tinggi dan merata dapat di wujudkan dengan adanya kerjasama dan partisipasi aktif dari masyarakat akan kesadaran penting nya imunisasi bagi diri nya dan masyarakat sekitar.

“Pengaplikasi tools my villagr my home(MVMH) adalah salah satu upaya untuk meningkatkan peran aktif masyarakat dalam mengetahui dan mencari sasaran imunisasi,” pungkasnya.

Selain itu, kata La Ludin Peran aktif tersebut di harapkan dapat meningkatkan cakupan imunisasi melalui partisipasi semua komponen dalam masyarakat. Kegiatan My Village My Home atau desaku/ rumahku adalah sebuah konsep di integrasikan dalam kegiatan posyandu. Dimana poster dapat memberikan gambaran secara komperenship tentang cakupan imunisasi dalam setiap posyandu.

Ditambahkannya, Menyajikan informasi dan edukasi bagi semua masyarakat tentang makna kampungku dan rumahku untuk membangun kekebalan tubuh semua anak wilayah tersebut.

Poster yang di sajikan dapat memberikan informasi tentang data anak yang sudah atau anak yang belum di imunisasi sehingga memudahkan masyarakat menjangkau anak-anak yang belum di imunisasi.

Workshop ini di hadiri oleh beberapa narasumber yang dapat memberikan gambaran situasi cakupan imunisasi di Kabupaten SBT, cakupan imunisasi di Puskesmas Bula, tantangan dan solusi yang dihadapi oleh Dinas kesehatan Seram Bagian Timur dalam menjangkau wilayah terpencil, terisolasi dan keterbatasan sarana dan prasarana untuk penyimpanan vaksin seperti tidak tersedia listrik untuk penyimpanan vaksin. Dimana listrik hanya tersedia di 6 puskesmas.

Penerapan konsep My Village My Home (Desaku/Rumahku. Adapun narasumber kegiatan ini adalah sebagai berikut: Elda L. Hutapea., Health Officer Imunisasi: Perwakilan Unicef Ambon, Dr. Asriyani Rumalutur, (Dokter Umum PUSKESMAS Bula), Fony Rumakey,SKM (Penanggung jawab Imunisasi Dinkes Kabupaten SBT), Baharudin Tukuwain,SKM.,MPH (Penanggung jawab PROMKES DINKES Kabupaten SBT), Kaharuddin Umarella,SKM (PROMKES DINKES Kota Ambon).

Harapannya workshop ini sebagai proses dalam meningkatkan kapasitas kader dan mengimplementasikan konsep My Village My Home (Desaku/Rumahku) yang dapat melacak anak-anak yang sudah diimunisasi maupun yang belum diimunisasi.

Selain itu mendorong partisipasi semua pihak terutama pihak desa agar dapat memberikan dukungan bagi penerapan dan implementasi konsep My Village dan My Home untuk masa depan anak-anak di Kabupaten Seram Bagian Timur, agar hak imunisasi dapat terpenuhi.*CNI-05

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *