Rapim Polri 2023, Kompolnas Minta Fungsi Preemtif Dan Preventif Polri Di Perhatikan Dan Di Tingkatkan

Polri

Jakarta,CakraNEWS.ID-Penurunan fungsi preemtif dan preventif Polri,dalam peningkatakan pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (HARKAMTIBMAS), mendapat perhatian dari Komisi Kepolisian Nasional (KOMPOLNAS)

Tindakan pre-emtif merupakan tindakan kepolisian untuk melaksanakan tugas kepolisian dengan mengedepankan himbauan dan pendekatan kepada masyarakat dengan tujuan menghindari munculnya potensi-potensi terjadinya permasalahan sosial dan kejahatan di masyarakat. Tindakan pre-emtif ini dilakukan oleh fungsi pembinaan masyarakat (Binmas).

Tindakan preventif merupakan tindakan Polri yang dilakukan dengan tujuan untuk mencegah tindakan-tindakan masyarakat agar tidak mencapai ambang gangguan dan menjadi gangguan nyata

“Saya selaku Anggota Kompolnas, ingin bertanya terkait bagaimana Polri semakin baik dan bisa mengatasi Harkamtibmas dengan baik. Sebagaimana yang di utarakan oleh Kabaharkam Polri, terkait bagimana untuk mengatasi Harkamtibmas?. Mulai dari preemtif,preventif,prevesi. Dimana tugas Polisi adalah preemtif yang perlu dan harus di utamakan, sehingga represifnya mungkin berkurang, sebagaimana penjelasan dari Kaba Intelkam Polri.  Tentu dengan hal ini menyambung apa yang di sampaikan oleh Kabaharkam Polri terkait porsi Polri yang melaksanakan tugas di fungsi preemtif antara lainnya adanya fungsi Binmas,”ucap Anggota Kompolnas, Irjen Pol (Purn) Drs. Pudji Hartanto Iskandar, saat menghadiri rapim Polri,pada Kamis (9/2/2023).

Pudji menuturkan, bila di lihat dari perjalanan Polri selama ini dalam menjalankan tugas, menurut hemat Kompolnas, fungsi preemtif yang dijalankan Polri masih lemah. Namun dalam hal kegiatan kenyataannya, sudah di puji-puji oleh Presiden, sudah di puji oleh Menteri.

“Sebagaimna apa yang di paparkan terkait dengan kinerja Bhabinkamtibasm yang sangat baik. Olehnya itu menjadi satu pertanyaan dari Kompolnas kepada Polri, kenapa fungsi preemtif belum di laksanakan dengan baik oleh Polri?. Tentunya ada faktor-faktor yang menghambat dan ada juga faktor pendukung,”ucap Pudji.

Mantan Kakorlantas Polri itu mengatakan, sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh dirinya selaku anggota Kompolnas, terkait bagimana fungsi preemtif Polri bisa lebih di unggulkan kembali?.

“Bila di lihat dari sisi sumber daya manusia (SDM) Polri dalam hal tugas pengemban preemtiv yang dijalankan oleh Polri. Salah satunya ada fungsi Binmas yang ada di seluruh Polda diwilayah Indonesia, hanya 1 persen Kasat Binmas berasal dari lulusan AKPOL. Politikalwil dari pimpinan Polri bagaimana preemtif bisa di kedepankan atau di unggulkan, atau di berdayakan,”pinta Pudji Hartanto Iskandar

Menjawab pertanyaan dari Irjen Pol (Purn) Pudji Hartanto Iskandar, selaku Komisioner Kompolnas, Kabaharkam Polri, Komjen Pol Arief Sulistyanto menuturkan, tidak berdayanya fungsi preemtif Polri di lihat dari beberapa aspek yaitu, dari sumber daya manusia (SDM), anggaran dan insentif bagi para Bhabinkamtibas.

“SDM yang ada di Binmas Polri, ketika ada lulusan AKPOL dengan jabatan AKP menjadi Kasat Binmas, tentunya akan menjadi sebuah pertanya bagi teman-teman seangkatan maupun senior. Sehingga dalam benak Polri, Binmas Polri tidak di peruntuhkan bagi lulusan AKPOL dan lebih di tugaskan kepada anggota Polri lulusan SIP dan PAG (Perwira Ahli Golongan). Padahal kita tau, Binmas merupakan fungsi yang sangat penting dari Polri,” ungkap Kabaharkam Polri.

Sedangkan terkait aspek anggaran yang ada di fungsi preemtif Polri, kata Komjen Pol Arief, lebih di banyak di peruntuhkan kepada belanja modal, peningkatan kemampuan dan peralatan yang di gunakan oleh anggota Binmas.  Dan insentif bagi para Bhabinkamtibmas sesuai pengajuan dari 1 juta untuk satu bulan menjadi enam juta.

“Sehingga yang harus di perhatian bagi semuanya adalah bagaimana pembinaan sumber daya manusia yang ada Baharkam Polri, baik dari Binmas maupun Sabhara Polri,”ujar Kabaharkam Polri.

Senada dengan itu, Kaba Intelkan Polri, Komjen Pol Ahmad Dofiri mengatakan, terkaitnya dengan pertenyaan apakah fungsi preemtiv Polri lemah?. Jawabannya adalah iya dan betul sekali.

“Alasan yang paling mendasar adalah, terkait lompatan teknologi  di era sekarang. Sehingga bila di lihat dari fungsi intelejen perkembangan teknologi sudah semakin canggih,”ucap Kaba Intelkam Polri.*CNI-01

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *