Riset Ilmuan Dan Peneliti, Kombinasi Obat Antimalaria Dan Antibiotik Mampu Obati Covid-19

Kesehatan

CakraNEWS.ID-  Merebaknya penularan wabah virus Corona (Covid-19) yang menjalar di semua Negara, membuat para peneliti ilmu kedokteran maupun ilmuan terus berpacu untuk mencari obat mujarap yang ampuh dan mampu menyembuhkan bahkan menghilangkan virus yang mematikan tersebut.

Dilansir dari halaan media luar Negeri Foxnews, edisi Rabu (25/3/2020) menjelaskan, belum lama ini para peneliti di Prancis mengemukakan bahwa kombinasi dari obat antimalaria dengan antibiotik bisa digunakan sebagai obat vital untuk melawan virus corona COVID-19.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis ke publik pada Minggu, 22 Maret 2020 kemarin, IHU-Méditerranée Infection menggambarkan tentang protokol perawatan untuk pasien COVID-19 dengan pemakaian kombinasi dua obat tersebut.

Disebutkan pasien COVID-19 diberikan kombinasi hydroxychloroquine ( Hidroksi Klorokuin) dan antibiotik Azitromisin selama kurang lebih di 10 hari pertama.

“Pengobatan dengan kombinasi hidroksi klorokuin (200 mg x 3 per hari selama 10 hari) ditambah Azitromisin (500 mg pada hari pertama, kemudian 250 mg per hari selama 5 hari lagi), sebagai bagian dari tindakan pencegahan. Dalam kasus pneumonia berat, antibiotik spektrum luas juga digunakan,” bunyi pernyataan IHU-Méditerranée

Menurut penelitian yang dipublikasikan International Journal of Antimicrobial Agents di awal bulan Maret 2020 ini, para peneliti meresepkan hydroxychloroquine, yakni obat antimalaria bersama obat antibiotik azithromycin sebagai penanganan pada pasien. Namun beberapa ahli diketahui memperingatkan agar berhati-hati dalam kombinasi kedua obat tersebut.

Federal Drug Administration sendiri tengah mempelajari efek dari obat hydroxychloroquine, sebagai alternatif pengobatan untuk pasien COVID-19, tapi sejauh ini memang belum direkomendasikan.

Dalam abstrak studi penelitiannya, para peneliti mencatat bahwa para pasien menunjukkan adanya pengurangan yang signifikan dalam hal viral load. Pengurangan yang signifikan ini, disebutkan terlihat saat enam hari setelah pemberian kombinasi dua obat itu dimulai. Begitu juga dengan hasil durasi carrying, yang terlihat lebih rendah jika dibandingkan dengan pasien yang tidak diobati.

Dalam penelitian ini, pasien yang tidak diobati dimasukkan sebagai kontrol negatif. Enam pasien dalam penelitian ini tidak menunjukkan gejala, sedangkan 22 pasien lain memiliki gejala infeksi saluran pernapasan atas dan delapan orang pasien dengan gejala infeksi saluran pernapasan bawah. Para peneliti merawat 20 kasus dalam penelitian ini.

Sementara itu, dalam sebuah wawancara baru-baru ini, Dr. Mehmet Oz mengatakan bahwa dirinya merasa optimis dengan data dari peneliti Prancis tersebut.

“Obat-obatan ini sangat efektif dalam mengurangi viral load pada orang yang memiliki virus corona COVID-19. Kita benar-benar dapat membuat virus ini berperilaku lebih seperti virus flu, jika itu benar,” ungkap Dr. Mehmet.

Namun di sisi lain, para ahli lainnya juga memperingatkan agar berhati-hati dalam kombinasi obat-obatan. Dokter penyakit menular Dr. Edsel Salvana memperingatkan pasien untuk tidak minum kombinasi hydroxychloroquine dan azithromycin kecuali diresepkan oleh dokter, alias tidak dikonsumsi sembarangan.

“Kedua obat mempengaruhi interval QT jantung kita dan dapat menyebabkan aritmia dan kematian mendadak, terutama jika Anda dalam kondisi juga mengonsumsi obat-obatan lain atau memiliki kondisi jantung,” tulis Dr. Edsel.

Dokter Edsel dalam cuitannya juga mengingatkan, meskipun ada datanya tapi sejatinya masih terlalu dini untuk menyakini dengan valid bahwa kombinasi obat antimalaria dan antibiotik ini adalah obat paten untuk penanganan virus corona COVID-19.

“Ada beberapa kasus di mana dokter dapat menggunakan salah satu atau keduanya dalam kasus infeksi COVID-19. Tetapi penggunaannya melalui proses yang dipantau dengan cermat. Ada data yang mungkin berfungsi, tapi ini sangat dini. Jangan minum obat apa saja, kecuali MD (doctor of medicine) yang memberi resep dan memantau Anda dengan teliti,” tukasnya. (CNI/PMJNEWS).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *