Tuasikal: Deklarasi Kampanye Damai Pemilu 2019, Bukan Formalitas dan Serimonial Belaka

Politik

Masohi,Malteng– Gerakan Sadar Pemilu dan Deklarasi Kampanye Damai Pemilu tahun 2019 mendatang yang di laksanakan oleh KPUD Maluku Tengah sekaligus jalan santai yang melibatkan semua kandidat Caleg DPRD malteng maupun unsur pimpinan Partai Politik dan masyarakat Kota Masohi pada Minggu,(28/10/2018), berlokasi di depan Baileo Patung Ir. Soekarno, jalan Pattimura Masohi, di buka oleh Bupati Malteng Tuasikal Abua, SH.

Hadir dalam gerakan sadar pemilu dan kampanye damai pemilu tahun 2019 tersebut di antaranya ketua KPUD Provinsi Maluku, Anggota Bawaslu Maluku Tengah, pimpinan dan anggota KPUD malteng, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), maupun para pimpinan OPD lingkup pemda malteng.

Dalam sorotan tema “Indonesia menolak hoax, politisasi sara dan politik uang” maka dalam sambutan nya Bupati Malteng, Tuasikal Abua mengatakan, kalau gerakan sadar pemilu dan deklarasi kampanye damai pemilu tahun 2019 yang di gelar oleh KPUD malteng bukan semata-mata formalitas dan serimonial semata.

“Kegiatan semacam ini merupakan momentum untuk mempertegas sikap seluruh peserta dan kontestan pemilu 2019 dalam komitmen dan konsistensi untuk menciptakan iklim kondisif untuk terwujutnya semua proses dan tahapan pemilu. Hidup berbagsa dan bernegara pasca reformasi 1998, akan banyak mengalami perubahan yang di hasilkan dalam sistem penyelang garaan negara termasuk penyelenggaraan pemilu maupun pilkada yang langsung, bebas, demokratis, jujur dan adil,” tutur Tuasikal dalam sambutannya.

Dikatakannya, hal ini dimaksudkan agar masyarakat busa menggunakan hak pilih dan hak politiknya secara bebas untuk memilih dan menentukan pemimpin yang sesuai nurani masing-masing orang.

Dengan demikian, konteks ini sangat di butuhkan dalam memahami dan menyadari serta cerdas dalam berkomitmen untuk mematangkan sistim demokrasi di tengah hidup bermasyarakat dan bernegara.

“Kegiatan yang di selenggarakan KPUD Malteng ini jangan selalu di maknai sebagai momen perebutan kekuasaan tetapi harus memaknainya sebagai pembelajaran politik bagi konstituwen agar masyarakat semakin maju dan cerdas,”Tegasnya.

Kendati demikian, sebagai orang nomor satu di bumi Pamahanunusa, Tuasikal sangat berharap agar gerakan sadar pemilu dan deklarasi kampanye damai pemilu 2019 pada 17 April mendatang akan di jadikan sarana pemantapan tekat dan komitmen semua peseeta pemilu, parpol, caleg, tim kampanye, maupun elemen masyarakat Malteng.

“Masyarakat Malteng harus mampu menciptakan pemilu yang damai daerah ini sesuai dengan prinsip demokrasi yang santun dan rasional tanpa penyebaran berita hoax, perlakuan kampanye hitam, politisasi suku maupun agama, ras atau antar golongan bahkan lebih khusus adanya politik uang,” harap Tuasikal. (CNI-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *