Ambon, CakraNEWS.ID – Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, akhirnya angkat bicara merespons sorotan publik terkait pernyataannya yang sebelumnya ramai diperbincangkan.
Melalui sebuah video klarifikasi berdurasi 2 menit 24 detik yang diunggah di akun Facebook pribadinya pada Kamis (27/11) sekitar pukul 20.21 WIT, Wattimena menjelaskan maksud dari ucapannya yang dinilai sebagian pihak menyinggung kelompok tertentu.
Dalam video tersebut, Wattimena turut menyertakan sebuah caption yang berisi penjelasan lengkap terkait pernyataannya tentang pentingnya menjaga perbedaan di Kota Ambon
Ia menegaskan bahwa kalimat “kalau tidak bisa menjaga perbedaan, pulang kampung” tidak pernah ditujukan kepada suku, kelompok, maupun masyarakat dari daerah mana pun.
Menurutnya, pernyataan tersebut merupakan ajakan moral agar seluruh warga kota menjaga Ambon sebagai rumah bersama.
“Jika ada yang tersinggung, Beta mohon maaf. Tidak ada penyebutan suku atau daerah tertentu,” tulis Wattimena dalam caption video tersebut.
Wali kota yang dikenal dengan tagline Ambon par Samua itu menjelaskan bahwa tujuan utamanya adalah mengingatkan masyarakat tentang pentingnya keamanan, kenyamanan, dan kedamaian demi terjaganya stabilitas kota.
Ia juga meminta agar seluruh persoalan yang terjadi di masyarakat dapat diserahkan sepenuhnya kepada aparat keamanan untuk diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Wattimena turut menanggapi reaksi masyarakat Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) yang sebelumnya merasa tersinggung atas pernyataannya. Ia menyampaikan permohonan maaf dan kembali menegaskan bahwa tidak ada niat untuk menyinggung warga SBT maupun daerah lainnya.
Saat dikonfirmasi CakraNEWS.ID melalui pesan WhatsApp pada Jumat (28/11/2025), Wattimena kembali mengulang penjelasannya. “Apakah salah jika Beta bilang yang tidak bisa hargai perbedaan? Ini upaya Beta untuk menjaga Ambon sebagai rumah bersama,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa dirinya tidak menyasar suku atau kelompok manapun dalam penyampaiannya.
“Beta rasa katong samua sepakat untuk menjaga perbedaan dan bisa hidup bersama. Itu kan yang katong samua inginkan,” sambungnya.
Lebih jauh, Wattimena menyinggung latar belakang keluarganya sebagai bentuk penegasan bahwa tidak mungkin ia bermaksud menyinggung masyarakat SBT.
“Beta nih pung moyang dari SBT. Latuhurupau Wattimena dari Kataloka. Apakah ada Beta pung pernyataan soal SBT? Beta ingin samua orang nyaman hidup di Ambon,” jelasnya.
Wattimenaa juga menambahkan bahwa sejak awal kepemimpinannya, dirinya terus berupaya menjaga situasi keamanan agar Ambon tetap menjadi kota yang aman bagi semua.
“Beta kira selama ini Beta berjuang supaya Ambon aman par katong samua,” ungkapnya.
Wattimena juga mengonfirmasi bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan aparat keamanan untuk memperkuat pengawasan dan menjaga situasi tetap kondusif.
“Beta sudah koordinasi untuk perkuatkan pasukan dan tadi pertemuan di Kodim supaya samua bisa menahan diri,” tuturnya.
Di akhir pernyataannya, Wali Kota Ambon kembali mengajak seluruh masyarakat untuk mengutamakan persatuan, saling menghargai, serta bersama-sama menjaga kedamaian kota.
“Kita semua punya tanggung jawab menjaga Ambon tetap aman, nyaman, dan damai,” pungkasnya. ***CNI-01
