Ambon New Port Diantara Ranjau Bekas Perang dan Kondisi Keuangan Negara

Adventorial News

Ambon, CakraNEWS.ID– DELAPAN anggota legislator perwakilan Maluku di Jakarta mendapat penjelasan terkendalanya pembangunan Ambon New Port pendukung program strategis Lumbung Ikan Nasional (LIN).

Wilayah pembangunan Ambon New Port (ANP) di laut Waii ternyata dipenuhi bekas ranjau jaman perang dunia II.

Hal ini baru diketahui saat para legislator yang masing Saadia Uluputty, Mercy Barens, Abdullah Tuasikal, Hendrik Lewarissa, Ana Latuconsina, Novita Anakotta, Mirati Tuasikal dan Nono Sampono menemui kementerian Maritim dan Investasi pada 22 Februari 2022 lalu.

Sebagaimana pengakuan para legislator tersebut dalam pers rilis yang diterima, Senin (14/03), bahwa mereka mendapat penjelasan, area ANP di wilayah laut desa Waii dan sekitarnya dipenuhi ranjau bom bekas perang dan wilayah itu rentan terhadap bencana alam gunung berapi.

Pada tanggal yang sama usai mendapat penjelasan dari Kementerian Maritim dan Investasi, para Legislator menemui Menteri PPN/Kepala Bappenas.

Penjelasan yang didapat berbeda dengan alasan sebelumnya di Kementerian Maritim Investasi. Para legislator diberi keterangan, bahwa LIN dan ANP tersendat karena alasan keuangan negara.

LIN dan ANP menurut kementerian PPN akan dikerjakan oleh swasta mengingat kondisi anggaran negara lagi tidak baik.

Berbeda penjelasan akan status Proyek Strategis Nasional (PSN) dari dua kementerian itu, mendorong para legislator untuk tetap maju dan terus berjuang mencari jalan keluar. Salah satunya dengan rencana akan menemui langsung Presiden RI.

“Kita harus satu suara. Bagi kami, tidak ada kata mundur untuk mengawal janji Presiden kepada Rakyat Maluku. Tidak ada pejabat negara termasuk menteri secara sepihak menunda apalagi membatalkan Proyek Strategis Nasional yang sudah dicanangkan akan dibangun di Maluku,” ungkap mereka dalam rilis tersebut.

Penegasan pun dilayangkan untuk pemerintah pusat, agar tidak memandang sebelah mata rakyat dan wilayah Timur Indonesia terlebih provinsi Maluku.*** CNI-02

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *