Bentrokan Dua Komunitas Masyarakat Di Kabupaten SBB, 3 Orang Luka-Luka dan 1 Meninggal Dunia

Hukum & Kriminal

Maluku,CakraNEWS.ID- Duka mendalam dirasakan dua komunitas masyarakat Negeri adat,Desa Hualoy dan Desa Latu, Kecamatan Amalatu,Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), yang saling bentrok dan saling serang menggunakan senjata tajam dan bom rakitan antar sesama warga, pada Rabu (20/2/2019).

Keheningan pagi yang tadinya cerah diantara kedua Negeri Adat yang bertetangga berubah menjadi menakutan dengan kupalan asap hitam yang tebal menghiasi awan langit kedua negeri. Dentuman bom rakitan dan desingan senjata, menggempar,merubah situasi menjadi tegang antar kedua negeri.

Baca Juga: Dua Komunitas Warga Kabupaten SBB Bentrok, 1 Warga Terkena Tembak dan 10 Rumah Terbakar

Informasi yang berhasil dihimpun CakraNEWS.ID dari sumber Kepolisian dilokasi kejadian mengatakan, akibatnya bentrokan tersebut, sedikitnya 11 unit bangunan warga dan sarana pendikan di Desa Hualoy hangus terbakar. 11 unit  unit bangun milik warga dan fasilitas pendidikan  masing-masing, 5 unit rumah dari warga Negeri Tomalehu terbakar, 2 unit rumah guru di Hualoy, 2 unit bangunan SD Hualoy, dan 1 unit bangunan SMP 11 di Tomalehu terbakar.

Baca Juga:Tak Tuntas Diselesaikan Polisi, Kasus Penganiayaan Pemuda Hualoy Di Stain Ambon- Berlanjut Bentrok

“Tidak hanya korban materil, bentrokan tersebut juga mengakibatkan 3 warga  warga asal Desa Latu mengalami luka – luka dan sementara dirawat di RSU Piru. Warga Desa Latu yang mengalami luka-luka diantranya, Jubair Riring (35 tahun), mengalami luka tembak pada bagian dada kanan, Hamdan Patty (37 tahun), mengalami luka tembak pada tangan kanan, Tahir Patty (48 tahun),mengalami luka tembak pada perut. Selain tiga warga yang mengalami luka terkena tembakan, 1 warga Desa Latu, T.P (58 tahun) meninggal akibat tubuhnya dibakar oleh massa saat bentrokan,”tutur sumber anggota Polres SBB yang enggan namanya dibulikasi itu.

Baca Juga:Pemuda Hualoy SBB, Bersimbah Darah di Keroyok OTK di Stain-Kota Ambon

Sumber mengatakan, untuk meredam situasi kedua negeri yang bertikai, Satgas BKO 711/RKS yang dipimpin, Ledtda Inf. Ida Bagus dan anggota koramil 1502/08 Kairatu serta Personel Polres SBB masih berjaga-jaga diwilayah perbatasan kedua negeri. Selain itu untuk menciptakan situasi yang aman dan kondusif pasca bentrokan  Satbrimob Polda Maluku juga dikerahkan ke lokasi bentrokan. (CNI-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *