Forkompimda SBB, Serahkan Bantuan Tanggap Bencana Fase Ke-II Kepada 13 Desa Kecamatan di SBB

Pemerintahan

Piru,CakraNEWS.ID- Tiga belas (13) Pejabat Kepala Desa di 4 Kecamatan yang ada di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) mendapat bantuan tahap ke-3 masa tanggap darurat fase ke-II oleh Pemerintah Kabupaten SBB.

Bantuan lanjutan korban gempa bumi fase ke- setelah melewati fase pertama pada tangal 9 Oktober 2019. Kini pembagian sembako fase ke-II tahap-III, tangal 14 Oktober sampai 16 Oktober 2019 yang diserahkan secara langsung oleh Bupati Seram Bagian Barat (SBB) Muhammad Yasin Payapo, bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda), di posko lapangan, diDesa Gemba, Kecamatan Kairatu Kabupaten SBB, Senin (14/10/2019)

Bantuan fase ke-II, yang diserahkan oleh Pemkab SBB kepada korban bencana alam yang masih menempati tenda-tenda pengungsian berupa,mie sedap instan 8 karton,air mineral ( Aiso) 8 karton, peralatan dapur keluarga dua karton, minyak goreng ( Bimoli) 8 kg, telur 3 ikat, beras 10 karung 5 kg, tarpal 8 buah, kain sarung 8 buah, tikar 8 buah , gula pasir 8 kg.

Pembagian sembako secara simbolis bagi para pengungsi terkena gempa bumi kepada 13 Pejabat kepala Desa yang ada di 4 Kecamatan, Kairatu, Kairatu Barat Amalatu, dan kecamatan Inamosol.

Selaku ketua Posko Lapangangan (Poslap) tanggap darurat bencana alam, Sekertaris Daerah Kabupaten SBB Mansur Tuharea, yang di temui wartawan di poslap induk Waimetal Gemba Kecamatan Kairatu, Kab SBB, Senin (14/10/2019) mengatakan, masa penanganan tanggap darurat gempa bumi yang berawal dari tangal 27 September sampai dengan tangal 9 Oktober 2019 sudah melewati tanggap darurat.

Dalam penanganan tanggap darurat gempa bumi, dilakukan melalui beberapa fase diataranya, fase pertama (1) pembagian sembako dan ini masuk fase ke dua (2) tanggap darurat gempa bumi tangal 10 Oktober sampai 16 Oktober 2019 berupa pembagian sembako tahap tiga (3).

“Fase ke-2, tanggap darurat gempa bumi yang dilakukan oleh Pemkab SBB, sudah di ferifikasikan sesuai dengan jumlah pengungsi yang betul- betul terkena gempa, seperti rumahnya yang rusak berat, sedang dan ringga,akibat gempa,”ucap Tuharea.

Tuharea mengatakan, pemberian bantuan sembako tahap-2 oleh Pemkab SBB, di fokuskan kepada para pengungsi yang berbeda-beda sesuai dengan pendataan dari petugas Poslap. Dan hari ini bantuan sembako tersebut di suplai ke tenda-tenda pengungsian sesuai dengan jumlah jiwa.

“Bagi pengungsi yang dampak gempa mendapatkan beras per KK 10 kg dan ada juga pengungsi yang karena ketakutan mendapatkan jatah beras per KK 4 kg. Di Fase ke-2 ini setelah perpanjang masa penanganan tanggap darurat  untuk kali ke-2. Dan apabila ada pengungsi yang belum mendapatkan bantuan per KK silahkan lapor ke Posko lapangan di Gemba kecamatan Karatu,”Pintanya.

Dikatakan-nya sesuai dengan himbauan dari Badan Meteoroli Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maluku melalui Pemkab SBB agar segera para pengungsi korban bencana gempa maupun yang memgungsi karena ketakutan gempa yang ada di pegununggan agar bisa kembali ke rumah masing-masing.

Sedangkan untuk pengungsi yang terkenal gempa seperti rumahnya runtuh, segra turun dan dapat memasang tenda darurat di pekarangan rumah, untuk berteduh sementara sambil menunggu bantuan dari pemerintah berupa logistik maupun materian untuk pembangunan rumah.

“Mengingat kondisi alam yang sudah masuk musim penghujan, sehingga diharapkan kepada para pengungsi agar segera turun dari hutan karena pada waktu malam terasa kedinginan di tambah dengan minimnya air bersih dan mck yang ditakutkan akan membawa dampak buruk kepada anak-anak maupun orang dewasa terserang penyakit,” Pungkasnya. (CNI-10)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *