Hujan Deras Sebabkan Genangan hingga 40 Cm di Desa Kelaba, Aktivitas Warga Terganggu

Adventorial Berita Pilihan Lintas peristiwa News

Bula, CakraNEWS.ID — Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kecamatan Kiandarat, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), sejak Minggu dini hari (8/6/2025) menyebabkan terjadinya genangan air di sejumlah titik di Desa Kelaba.

Ketinggian air dilaporkan mencapai sekitar 40 centimeter dan mulai merendam pekarangan warga, kebun pisang, serta sejumlah tanaman produktif lainnya.

Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga, mengingat genangan air tidak hanya mengganggu aktivitas harian, tetapi juga berdampak langsung terhadap lahan pertanian yang menjadi sumber penghidupan utama masyarakat setempat.

Salah satu warga Desa Kelaba, Jafar Kella, mengungkapkan bahwa genangan mulai terjadi sejak sekitar pukul 03.00 WIT dan terus meningkat hingga pagi hari. Hujan yang turun terus-menerus sejak malam sebelumnya membuat air tidak sempat surut, sehingga meluas ke berbagai area.

“Air mulai naik sekitar jam tiga subuh. Sampai pagi ini sudah sekitar 40 sentimeter tingginya. Banyak kebun yang tergenang, termasuk kebun pisang milik saya. Bahkan, ada sekitar tujuh rumah warga yang juga dimasuki air,” ujar Jafar saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Ia menambahkan, kondisi seperti ini bukan yang pertama kali terjadi. Setiap musim hujan, wilayah Desa Kelaba kerap dilanda genangan serupa, bahkan berpotensi berkembang menjadi banjir yang merusak infrastruktur dan pemukiman warga.

“Ini sudah sering terjadi tiap musim hujan. Kami berharap Pemerintah Daerah, khususnya melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dapat segera turun tangan. Jangan menunggu kondisi semakin parah baru bertindak,” tegasnya.

Menurutnya, genangan air juga menyebabkan kerusakan ringan seperti beberapa lembar seng dan kayu milik warga yang terseret arus air. Selain itu, aktivitas masyarakat terpaksa dihentikan sementara karena lingkungan sekitar menjadi tidak aman untuk beraktivitas.

Meski hujan telah reda pada Minggu pagi, Jafar mengimbau agar warga tetap waspada mengingat saat ini merupakan puncak musim hujan. Ia juga mendesak agar ada solusi jangka panjang dari pemerintah agar persoalan ini tidak terus berulang dari tahun ke tahun.

“Kami butuh perhatian serius, bukan hanya sekadar survei. Harus ada langkah konkret agar kejadian seperti ini bisa diantisipasi dan tidak selalu menjadi ancaman rutin setiap musim hujan,” pungkasnya.***CNI-01

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *