Kabid Humas Polda Maluku Ajak Mahasiswa Unpatty dan Seniman Maluku, Perkuat Budaya Pela Gandong Di Masyarakat

Polri

Maluku,CakraNEWS.ID- Budaya pela gandong yang menjadi slogan bagi masyarakat Maluku dalam memper-erat hubungan silatuhrami dan persaudaraan, sepatutnya terus di perkuat oleh generasi muda khususnya para mahasiswa.

Demikian ajakan, yang disampaikan Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol, Rum Ohirat, saat mewakili Polda Maluku  untuk memberikan ceramah tentang wawasan kebangsaan dan bela negara kepada mahasiswa dan seniman budaya Maluku yang digelat di aula lantai 2 gedung Rektorat Universitas Pattimura (Unpatti), Kota Ambon, Jumat (16/12/2022).

“Kita sebagai orang basudara di Maluku ini kita perkuat hubungan tali silaturahmi kita untuk membangun Maluku yang kita cintai ini. Saya mengajak semua mulai dari tempat ini kampus yang kita cintai ini jangan lagi ada kelompok atau komunitas tertentu dengan kubunya masing-masing. Sehingga mari kita bangun kesadaran kita dalam bertoleransi dan perkuat tali silaturahmi di antara sesama mahasiswa. Ini dilakukan untuk terciptanya keharmonisan antar sesama mahasiswa di dalam lembaga pendidikan, sehingga tercapai nilai-nilai kebinekaan,” harap Kabid Humas Polda Maluku.

Rum juga mengingatkan para mahasiswa agar selalu berhati-hati dan bijak dalam menggunakan media sosial (medsos). Medsos, kata Ohoirat, juga memiliki peran dan pengaruh yang sangat besar. Melalui medsos siapa saja bisa mengupload atau memposting yang dia inginkan, baik itu tentang konten, informasi, termasuk berita hoax dan SARA yang dapat mengganggu kamtibmas.

“Kita di Maluku ini memiliki sejarah konflik sosial yang sangat memilukan, dan ini penyebab kerusuhan bisa membesar akibat adanya berita hoax yang disebar oleh oknum tidak bertanggung jawab di tengah masyarakat. Sehingga kerusuhan itu meledak dengan besar dan cepat. Padahal pemicunya hanya masalah kecil antara sopir angkot di kawasan Desa Batu Merah,” ungkap mantan penyidik Bareskrim Polri.

Berita hoax yang memicu kerusuhan Maluku telah berdampak besar dan memakan korban jiwa maupun harta benda yang sangat banyak.

“Olehnya itu berita hoax itu sangat berbahaya sehingga jika ada informasi yang diterima dan dianggap dapat memicu gangguan kamtibmas maka jangan disebar ke orang lain lagi, karena dengan kita tidak bijaksana dalam bermedsos maka kita sudah ikut menyebar kegaduhan di tengah masyarakat,” jelasnya.

Ohoirat mengingatkan para mahasiswa bahwa bela negara bukan saja kewajiban dari aparat TNI dan Polri. Bela negara juga merupakan kewajiban seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

“Bela Negara ini bukan saja dilakukan dengan mengangkat senjata namun bisa dengan kegiatan positif lainnya dalam membangun bangsa ini,” ujarnya. *CNI-01

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *