Kunker Ke Jatim,Kompolnas RI Bersama Gubernur Jatim Bahas Penanganan Covid-19 Dan Rekrutmen Polisi Santri

Nasional

Jakarta,CakraNEWS.ID- Disela-sela kunjungan kerja kerja di wilayah hukum Kepolisian Daerah Jawa Timur, Komisi Kepolisian Nasional Republik Indonesia (KOMPOLNAS RI), mendapat undangan untuk berdialog bersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, di kantor Gubernur Jatim, pada Selasa (27/10/2020).

Undangan untuk berdialog bersama Gubernur Jatim tersebut, dihadiri oleh dua anggota Kompolnas RI, Irjen Pol (Purn), Drs Pudji Hartanto Iskandar,MM dan H. Mohammad Dawam, SH.I, MH, di dampingi Irwasda Polda Jatim, Kombes Pol, Drs, Sungkono

Beberapa tranding topik, seperti penanganan Covid-19, rencana Kapolda Jatim membuka peluang rekrutmen proaktif Polisi Santri, dibahas dalam dialog Gubernur Jatim bersama Kompolnas  RI.

“Dalam penanganan Covid-19 di Jatim, telah diatur oleh Pemerintah Provinsi Jatim sesuai dengan Peraturan Daerah (PERDA) khusus penanganan Covid-19,”tutur Gubernur Jatim.

Dikesempatan yang sama, anggota H.Mohammad Dawam mengemukakan pendapat terkait rencana Kapolda Jatim membuka peluang rekrutmen proaktif Polisi Santri, tentunya melalui mekanisme yang memenuhi kriteria-kriteria khusus agar mendapat kesempatan berkarir di Kepolisian.

“Dalam artian, merekrut anggota Polisi dari kalangan santri, tentunya harus bisa menghafal Hafids Al-Qur’an. Selain dari kalangan Santri, perekrutan anggota Polisi santri,juga harus dari kalangan putra-putri dari para Tokoh Masyarakat. Tentunya harus penuh dedikasi, memiliki wawasan kebangsaan dan turut serta membangun Indonesia, dengan tenun moderat, toleransi dan menghargai budaya bangsa,”tutur Gus Dawam sapaan akrab H.Mohammad Dawam.

Dawam menuturkan, rekrutmen anggota Polri di Jawa Timur juga harus diberikan kepada kesempatan kepada non muslim.

Disisi lain, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dalam penuturannya mengatakan, bilamana santri direkrut sebagai anggota Kepolisian, hal yang juga penting dipikirkan adalah memberi bekal kepada mereka dengan Paham ke-Indonesiaan, dan Kitab Kuning.

“Bisa dipastikan kalau santri itu juga mengaji kitab kuning, tentu ia adalah dari kalangan NU. Untuk itu penting kiranya Polda bila memang merekrut kalangan santri di Jawa Timur ini, ada baiknya juga dilakukan silaturahim dan koordinasi dengan Pimpinan NU setempat, PWNU, secara struktural dipimpin Kyai Marzuki Mustamar, Ketua PWNU Jatim. Disamping itu juga penting silaturrahim kepada Pimpinan Pondok Pesantren secara kultural, misal Pesantren Lirboyo, Ploso, Asembagusn, Keluarga Syaikhonaa Kholil Bangkalan,” himbau Gubernur Jatim.

Dialog bersama Gubernur Jatim dengan Kompolnas RI, diakhiri dengan suguhan jamuan makan siang bersama. (CNI-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *