Pasar Piru Dipalang Dishub; Reaksi Kesal Pedagang Hingga Sopir Ancam Tutup Jalan Trans Seram

Adventorial News

Ambon, CakraNEWS.ID– PEDAGANG di pasar rakyat Piru kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) mengeluhkan adanya pemalangan pintu masuk utama.

Pemalangan itu diketahui dilakukan oleh Dinas Perhubungan Kabupaten SBB pada, Sabtu (04/11).

Pantauan media ini, palang dari dinas perhubungan itu menggunakan pipa Besi ukuran 4 inci denganbpanjang kurang lebih 8 M di pintu masuk pasar Kota Piru.

Pasar yang bersanding dengan Terminal tersebut lumpuh. Rata-rata pedagang yang menjajakan barangya berupa Sembilan Bahan Pokok (Sembako), pakaian maupun asisoris lainnya.

Pedagang mengaku, palangan dari Dinas Perhubungan itu sudah sejak Rabu tanggal 1 November 2023 lalu.

“Itu dipalang tanpa pemberitahuan kepada kami pedagang yang ada disini,” akui salah satu pedagang yang namnya enggan ditulis.

Dijelaskan, Dishub SBB tanpa sebab dan penjelasan, menggunakan Pipa besi kemudian dilas listrik sejak hari Rabu.

“Sejak itu Kita terobos lewat pagar maupun paksa masuk lewat pintu saja untuk membuka kios. Akibat dari ini pengunjung berkurang. Kita bahkan tak ada pemasukan,” akui pedagang.

Haji No (nama samaran) salah satu pemilik Kios yang berjualan di dalam Pasar Kota Piru saat di mengaku sejak Dinas Perhubungan palang Pintu masuk pasar dirinya merugi. Penjualan tidak mencapai target omset terendah sekalipun.

“Kami penjual yang di tempati di beberapa kios ini omsetnya semakin menurun dikarenakan para pembeli yang datang untuk berbelanja harus menerobos palang. Dan Itu sulit. Banyak pengunjung yang akhirnya tidak jadi berbelanja,” akui Haji No kesal.

Dia mengharapkan dari Pemerintah Daerah melalui PJ Bupati Andi Chandra As’aduddin untuk turun langsung tinjau di Pasar Kota Piru.

“Kita disni yang berjualan didalam pasar Piru ini jua bayar pajak ,ko kenapa sampai Dinas Perhubungan bisa menutup akeses utama ini. Pj Bupati harus melihat ini,” pungkasnya.

Senada dengan pedagang. Begitupun para sopir angkutan Umum yang setiap hari parikir di dalam pasar kota Piru untuk mencari penumpang.

Mereka mengakui tidak ada pemberitahuan atau sosialisasi kepada mereka dan pemilik kios yang beraktivitas dikawasan tersebut.

Salah satu sopir angkot yang namanya tidak mau ditulis, mengeluhkan keadaan tersebut.

“epada pemerintah Daerah terutama kepada Dinas Perhubungan agar secepatnya membuka pemalangan kalau tidak kami akan buat aksi besar besaran dan juga bisa tutup jalan trans seram,” pungkas Sopir itu mengancam.*** CNI-03

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *