Pemkab SBB Beri Pelatihan, Pengembangan Potensi Wisata Kepada Masyarakat 7 Desa Di Kecamatan Seram Barat

Pemerintahan

Piru,CakraNEWS.ID-  Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pengelolaan potensi Wisata di Kabupaten Seram Bagian, dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten SBB dengan melakukan pelatihan desa wisata  bagi masyarakat di 7 Desa yang ada di Kecamatan Seram Barat.

Pelatihan desa wisata kepada masyarakat di 7 desa di Kecamatan SBB, masing-masing, desa Piru,desa Eti, Morekau Neniari,LUmoli, Kaibobu dan Desa Kawa, yang berlangsung selama 4 hari terhitung dari  Kamis (31/10/2019) hingga Minggu (3/11/2019) di buka secara langsung oleh Moksin Pellu,S.PI selaku Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten SBB, bertempat di balai desa Neniari, Kamis (31/10/2019)

Untuk melatih perwakilan masyarakat 7 Desa tersebut, Pemkab SBB menghadirkan, pelatih dari Balai Latihan Masyarakat Kota Ambon, Yolanda Manuputty. SP selaku Direktur Alimudin dan,H Darwis, Dosen Politeknik Pariwisata dari Makasar.

Moksen Pellu dalam arahannya berharap, melalui pelatihan peningkatan SDM dalam mengelola potensi wisata yang ada di tiap-tiap desa di Kecamatan Seram Barat dapat membawa sebuah perubahan yang baik tentang pola pengelolaan potensi wisata yang ada di baik dan teratur.

“Bagaimana kita memberikan pelayanan kepada tamu yang datang di Desa kita, untuk menikmati wisata di Desa,kalau Desa tidak tertata dengan baik. Untuk itu harus menata potensi sumberdaya alamnya dengan baik, dan penjual pun harus penuh ramah dengan tamu Wisata yang berkunjung ke desa kita,”tutur Pellu.

Pellu mencontohkan, pengelolaan objek waisata yang ada di setia desa di Kecamatan Seram Barat, haruslah mencontohi pola pengelolaan objek wisata pantai nastepa, baik itu dari segi harga penjualan makanan,pelayanan kepada para pengungjung, sesuai dengan aturan pengelolalan wisata yang baik dan benar.

“Kalau di objek wisata pantai Natsepa,minum air kelapa muda 1 buah harganya Rp 11.000. Tetapi kalau di Kecamatan Piru di Desa Kita masih gratis. Jadi kalau mau berjualan harus rapi, senyum dengan orang, menyapa orang dengan baik. Hal ini tentunya sesuai dengan aturan pengelolaan wisata yang harus berubah pola penataanya dengan baik,” pinta Pellu.

Pellu mengatakan, untuk pengelolaan objek wisata yang ada di tiap desa di Kecamatan Seram Barat,sudah tentu harus melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDES). Hal ini tentunya bila dikelola secara baik oleh BUMDES sudah tentu akan memberikan manfaat yang baik bagi kesejahteraan masyarakat di desa wisata tersebut.

“Setiap pengelolaan potensi wisata yang ada di Desa merupakan bagian dari Desa, semuanya sudah ada tinggal berproses saja,bisa lewat BUMDES,” Pintanya.

Ditempat terpisah Kepala Unit Kementrian Desa, Balai Latihan Masyarakat (BLM) Ambon, Unit pelaksanaan Teknis Usaha pembanggunan Desa tertinggal dan Transmigrasi,  Donald Stven Sopaheluwakan mengatakan, dalam rangka meningkatkan Potensi wisata yang ada di Kecamatan Seram Barat terutama di desa-desa banyak sekali wisata wisata yang banyak sekali belum dikelola.  Untuk itu pelatihan ini bertujuan agar dapat memberikan ketekunan dan kemampuan bagi Masyarakat desa dalam rangka bagai mana mereka bisa tahu apa itu potensi Alam yang ada di Desanya untuk bisa mengembangkan.

“Peserta pelatihan pengelolaan objek wisata ini adalah duta-duta dari Desa masing-masing, mereka akan terpilih dan menjadi motifator bagi masyarakat di Desa dalam rangka mengembangkan pengembangan Wisata di Desa,”tutur Sopaheluwakan.

Pelatihan pengembangan objek wisata kepada masyarakat di 7 Desa di Kecamatan Seram Barat tersebut, mendapat apresisaisi oleh, Roni Salenussa, selaku Camat Seram Barat.

“Atas nama Pemerintah Daerah Camat Seram Barat, Saya ucapkan terima kasih Kepada Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Ambon yang telah melakukan pelatihan Wisata di kecamatan Seram Barat kurang lebih 7 Desa,”tutur Salenussa. (CNI-10)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *