Perkuat Pembinaan Spiritual, Lapas Wahai Gelar Ibadah Buka Usbu di Gereja Ebenhaezer

Tak Berkategori

Wahai, CakraNEWS.ID— Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai kembali menggelar ibadah Buka Usbu (pembukaan minggu) di Gereja Ebenhaezer, Senin (28/7/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan keagamaan yang secara konsisten dilaksanakan sebagai upaya memperkuat pondasi spiritual Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, menegaskan pentingnya pendekatan spiritual dalam proses pembinaan narapidana. “Kami berkomitmen membina Warga Binaan tidak hanya dari sisi fisik melalui pelatihan keterampilan, tetapi juga mental dan spiritual. Ibadah Buka Usbu menjadi salah satu media pembinaan rohani agar mereka memiliki kesadaran diri dan nilai-nilai keimanan yang kuat saat kembali ke masyarakat,” ujarnya.

Ibadah yang berlangsung dengan khidmat ini tidak hanya menjadi sarana penguatan iman, tetapi juga sebagai refleksi untuk membangun karakter dan semangat hidup baru di lingkungan Pemasyarakatan.

Sementara itu, Kepala Subseksi Pembinaan, Merpaty S. Mouw, menjelaskan bahwa ibadah Buka Usbu merupakan program terjadwal dan terstruktur yang menjadi bagian integral dari pembinaan WBP beragama Kristen. “Kami tidak hanya menyediakan ruang fisik untuk beribadah, tetapi mendorong Warga Binaan membuka ruang hati. Melalui ibadah ini, mereka dapat merenung dan memperbarui komitmen hidup melalui pendekatan spiritual,” jelasnya.

Apresiasi juga datang dari Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Maluku, Ricky Dwi Biantoro, yang mendukung penuh penyelenggaraan pembinaan keagamaan secara rutin di Lapas. “Pembinaan keagamaan harus menjadi prioritas utama. Aspek spiritual memegang peran penting dalam proses pemulihan dan pembentukan karakter. Apa yang dilakukan Lapas Wahai sejalan dengan upaya memperkuat pembinaan integratif yang menyentuh sisi kemanusiaan Warga Binaan,” tegasnya.

Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan WBP beragama Kristen di Lapas Wahai dapat menjalani masa pembinaan dengan lebih damai, penuh harapan, dan memiliki keteguhan iman untuk siap menjalani reintegrasi sosial secara lebih baik setelah bebas.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *