Satgas 734/SNS Pos Kotis Gelar “Mari Bacerita HIV Aids dan DBD” Bersama Masyarakat Halut

Militer TNI

CakraNEWS.ID- Satgas 734/SNS Pos Kotis, memberikan penyuluhan kesehatan dengam tema “ Mari Bacerita HIV Aids dan Demam Berdarah (DBD),Sabtu (14/9/2019). Kegiatan bacarita di malam minggu ini menghadirkan Narasumber Danton Kesehatan 734,Letda ckm Fendy Aprilian,Kadis Kesehatan Halmahera utara, Muhammad Tapi, dr.Amanda, Dimas Labaka. Dan turut di hadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Halmahera Utara, Sekretaris Dewan DPRD Halmahera Utara, KPAD Halmahera Utara.

Menurut Danton Kesehatan 734/SNS, Letda CKM Fendy Aprilian, HIV (Human Immunodeficienci Virus) merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh pola perilaku manusia sendiri. Dengan arti lain penyakit ini menyerang sistem kekebalan tubuh manusia yaitu sel-sel CD4. Sel CD4 sendiri merupakan bagian dari sel dari putih yang bertugas untuk melawan kuman, bakteri, atau virus. Karena semakin sedikitnya Sel CD4 dalam tubuh manusia, semakin lemah pula sistem kekebalan tubuh manusia.

“Penularan HIV ini dapat melalui transfusi darah, cairan sperma atau vagina yang sudah terinfeksi HIV masuk kedalam tubuh manusia lainnya. Selain cara tersebut HIV dapat menular dari ibu hamil ke janin yang di kandungnya. virus ini dapat menular melalui Air susu ibu saat proses menyusui. Penyakit ini tidak akan menularkan ke seseorang apabila hanya berjabat tangan, berpelukan,”ungkap Letda Fendy Aprilian

Ia mengatakan, orang yang terkena virus HIV pada awalnya, penderita tidak merasakan gejala dari HIV tersebut bahkan orang tersebut tidak menyadari bahwa dirinya sudah terjangkit virus tersebut.

Pada tahap infeksi akut adapun gejala yang biasa terjadi yaitu demam hingga menggigil, muncul ruam di kulit, muntah muntah, nyeri sendi dan otot, sakit kepala, sakit perut, sakit tenggorokan dan sariawan. Selanjutnya pada saat memasuki tahap laten, infeksi ini dapat berlangsung hingga bertahun tahun dan berkembang serta merusak sistem kekebalan tubuh manusia.

Adapun pada tahap ini gejala pada umumnya seperti berat badan turun, sering berkeringat di malam hari, demam, diare, mual dan muntah, pembengkakan kelenjar getah bening, Sakit kepala, tubuh terasa lemas, gatal-gatal.

Setelah tahap laten yaitu memasuki tahap berikutnya yaitu AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome). Memasuki tahap ini sistem kekebalan tubuh sudah rusak parah, berbagai penyakit lebih mudah masuk dan menyerang manusia.

“Gejala-gejala AIDS pada umumnya seperti berat badan menurun secara berangsur angsur, berkeringat pada malam hari, bercak putih dilidah mulut, kelamin dan anus, bintik ungu pada kulit yang tidak bisa hilang, demam lebih dari 10 hari, diare kronis, sesak nafas dan tubuh mulai lemas,”tutur Fendy Aprilian .

Disisi lain, menurut P2, dr. Amanda, meskipun saat ini HIV AIDS belum memiliki obat yang dapat menyembuhkan virus tersebut, namun terdapat obat yang dapat menghambat perkembangan virus tersebut.

Jenis obat tersebut disebut dengan Antiretroviral (ARV), sistem obat ini menekan dan menghilangkan unsur yang dibutuhkan virus untuk menggandakan dirinya. Selama menkomsumsi obat tersebut dokter menilai respon pasien terhadap obat tersebut, serta menghitung sel CD4 tiap 3-6 bulan.

“Pasien yang sudah terinfeksi HIV AIDS harus rutin meminum obat tersebut, dan tidak boleh terputus apabila sampai terputus infeksi HIV akan kembali meluas dan merusak sel imunitas yang sehat,”tambah dr Amanda.

Menurut Kepala dinas Kesehatan Halmahera Utara, angka kematian akibat DBD untuk wilayah Halmahera utara ini sendiri dari bulan januari hingga juni 2019 sudah berjumlah 5 orang.

Adapun yang terkena kasus tersebut di wilayah Halmahera Utara dari bulan Januari hingga Juni 2019 sudah mencapai 84 orang. Meskipun angka kesakitan tergolong tinggi, upaya upaya penyuluhan dan fogging sudah kami laksanakan ke berbagai desa desa di wilayah Halmera Utara.

“Kemarin kami baru saja melaksanakan penyuluhan DBD dan fogging yang bekerja sama dengan Satgas 734/SNS. Kami berharap dengan gerakan satu rumah satu jumantik ini memberikan kesadaran penuh kepada masyarakat Halmahera Utara akan pentingnya kebersihan di dalam rumah, Toko maupun perkantoran. Karena nyamuk aedes aegepti ini senang berada pada tempat tempat tersebut terutama pada genangan air, bak mandi, vas bunga yang terdapat airnya, serta tempat penampungan air.

Selain itu kami membagikan kelambu massal untuk warga halmahera utara agar pada saat tidur dapat menggunakan kelambu tersebut agar terbebas dari nyamuk Demam berdarah. Nyamuk ini memiliki jam kerja di pagi dan sore hari maka dari itu pada saat pagi dan sore hari kita di sarankan untuk melaksanakan aktivitas agar nyamuk tidak dapat menggigit manusia.

Menurut Dansatgas 734/SNS Letkol Inf Edwin Charles, mengatakan Penyebaran HIV Aids dan DBD untuk wilayah Halmahera Utara ini cukup tinggi. Kurangnya kesadaran pada mereka mengenai arti pentingnya menjaga kesehatan dengan tidak memakai kondom saat berhubungan seksual, sering berganti ganti pasangan dan bergantian dalam memakai jarum suntik.

“Mereka pada awalnya tidak menyadari akan terkena HIV, mereka akan sadar pada saat akan mendonorkan darahnya bagi keluarga atau kerabat dekatnya, baru nanti nya mereka mengetahui ada HIV Aids tidak dalam dirinya sendiri. Oleh sebab itu kami menghimbau untuk menghindari penyakitnya, bukan mengucilkan Para ODHA (Orang Dengan HIV AIDS) karena mereka juga manusia biasa dan perlu bergaul. Yang harus kita hindari ini adalah penyakitnya, kita harus hindari perilaku yang memicu penyakit tersebut,” tutur Letkol Inf Edwin Charles.

Perwira mengenengah TNI AD berpangkat dua melati itu mengatakan, pada kasus DBD, kebersihan rumah merupakan hal yang sangat sentral, dengan memperhatikan jentik jentik nyamuk yang terdapat pada tempat tempat yang terdapat air membuat kita menjadi was was apabila sudah terdapat banyak Jentik jentik nyamuk.

“Oleh sebab itu kita dapat melaksanakan 3M+ yaitu menguras bak mandi, menutup tempat penampungan, dan mendaur ulang barang-barang bekas serta plusnya yaitu menggunakan lotion anti nyamuk, kelambu pada saat tidur, atau heat elektrik anti nyamuk,”ucap Dansatgas. (CNI-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *