Wakil Bupati Malteng Ancam, Mutasikan Guru Bandel Dan Malas Dinas Ke Daerah Pegunungan Seram

Pendidikan

Masohi,CakraNEWS.ID- Selain dalam melaksanakan tugas dan pengabdian di dunia pendidikan,  apabila ada guru yang bandel dan malas untuk melaksanakan tugas maupun banyak melakukan masalah harus di tindak tegas oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan agar di pindahkan ke daerah pegunungan di pulau Seram.

Ketegasan ini disampikan oleh Wakil Bupati Maluku Tengah, Marlatu L.Leleury, dalam sambutanya saat membuka sosialiasi “Ujian Sekolah dan Ujian Nasional jenjang SD/MI, SMP/MTs, serta Kesetaraan Paket A, B dan C” dilingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Maluku Tengah di Gedung Mae Oku Masohi, Senin (17/2/2020).

“Pa Kadis, kalau ada guru yang bandel segera mungkin untuk melakukan mutasi ke Manusela agar mereka merasakan pengabdian di daerah terpencil,” Tegasnya

Leleury juga menegaskan kepada Kepala Sekolah maupun guru bawahan pada jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) se- Kabupaten Maluku Tengah agar dalam dalam mendidik siswa di sekolah harus menghindari tindakan kekerasan terhadap siswa sebagai anak didik.

Selain guru di minta untuk hindari tingkat kekerasan terhadap siswa di sekolah, Leleury juga mengharapkan agar kepala sekolah dan bendahara harus menghindari penggunaan Dana BOS yang tidak sesuai petunjuk teknis (juknis) yang bisa mengakibatkan proses hukum.

“Saya minta kepala sekolah dan guru supaya hilangkan dan hindari tindakan kekerasan kepada siswa serta penggunaan dana BOS harus transparan sesuai juknis guna kepentingan sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan di sekolah,” Ucapnya.

Leleury juga menghimbau kepada para Guru yang mengabdi dan mengajar di kota kecamatan yang dekat dengan ibu kota Kabupaten Malteng masih sangat untung seperti di Saparua, pulau Haruku, Leihitu dan lainya bila di bandingkan dengan guru-guru yang mengabdi di daerah pedalaman pulau Seram.

“Alasan guru yang bertugas di daerah pedalaman dan tertinggal masih jauh dari keistimewaan,padahal pengabdian mereka terhadap pengembangan pendidikan sangat objektif dan mereka benar-benar melaksanakan tugas dengan baik tidak sebanding guru di pinggiran kota,”tutur Leleury.

Ia menuturkan, nantinya dalam waktu dekat Pemda Malteng akan melakukan penyegaran pemerataan PNS di seluruh wilayah kabupaten Maluku Tengah terutama kepada PNS yang nota bene adalah guru.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Maluku Tengah Dr.Askam Tuasikal saat di konfirmasi wartawan terkait sosialisasi Ujian Sekolah  dan Ujian Nasional tahun ajaran 2019-2020 mengatakan kalau visi dan misi Menteri Pendidikan adalah “Merdeka Belajar”.

“Jadi melalui Visi Misi tersebut, di tahun 2020 ini merupakan tahun terakhir pelaksanaan Ujian Nasional, karena di tahun 2021 nantinya tidak ada lagi Ujian Nasional,” jelas Askam Tuasikal.

Pelaksanaan ujian di masa transiai kata Tuasikal bahwa nantinya sekolah di berikan kesempatan guna memberikan penilaian tentang tingkat kelulusan terhadap masing-masing siswa. Jadi tingkat kelulusan siswa itu tergantung pada porto folio, karena porto folio itu menjadi nilai tambah kelulusan atau tidak lulusnya siswa, jelas Kadis.

“Kalau dulu tingkat kelulusan itu ada dalam kriteria 70 : 30, namun tingkat kelulusan saat ini sudah di berikan kekuasaan penuh untuk sekolah menentukan keberhasilan siswanya sendiri. Dengan demikian sosialisasi Ujian sekolah dan ujian nasional yang dilaksanakan ini tambah Tuasikal ada kaitannya dengan prosedural pemberian penilaian tingkat kelulusan siswa pada masing-masing sekolah,”Terangnya.

“Jadi nantinya tahun 2021 tidak ada ujian Nasional, namun keberhasilan kelulusan siswa di kenbalikan ke pihak sekolah untuk menentukan berhasil tidaknya siswa sesuai pada kriteria yang ditetapkan sesuai unsur-unsur akademik,” jelas Kadis. (CNI-06)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *