Warga Watu-Watu Kiandarat-SBT, Keluhkan Pengelolaan DD Yang Tidak Menyeluruh

Pemerintahan

SBT,CakraNEWS.ID- Terkait nawacita Presiden RI, penggelontaran dana desa merupakan bentuk keseriusan pemerintah. Selama ini pembangunan desa yang masih kurang perhatian. Pembangunan desa salah satu bentuk untuk meningkatkan kesejah teraan masyarakat desa agar lebih baik. Karena, kemajuan desa akan menopang ekonomi pemerintah daerah maupun Negara.

Wajar ketika masyarakat selalu mengeluh terkait persoalan tersebut. Karena tidak lagi merasakan dana desa, warga Dusun Bati Kelusy yang tergabung dalam Desa Administratif Watu-Watu Kecamatan Kiandarat Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), sudah beberapa tahun terakhir ini belum pernah merasakan dana desa warga di Dusun Bati Kelusy merasa pengelolaan dana desa tidak maksimal. Bahkan merasa disepelekan.

“Kami setiap meminta solusi dan keinginan kami dalam membangun dusun kami melalui dana desa ini tidak pernah di indahkan sama sekali. Setiap meminta kebutuhan untuk pembangunan dusun ini pasti ditunda,”ungkap Yamin salah satu warga Dusun Bati Kelusy saat di temui media ini di Bati Kelusy pada Minggu, (29/12/2019).

Yamin mengklaim bahwa, warga Dusun Bati Kelusy belum pernah merasakan kucuran dana desa. Padahal setiap musyawarah desa selalu di berikan masukan. Selain itu Kata Yamin, menginginan agar Kepala Desa setempat harus berbagi adil agar tidak ada kekecewaan yang terjadi diantara mereka.

“Kami hanya ingin transparansi pengelolaan dana desa seta keadilan dalam mengelola dana desa di Desa Administratif Watu-watu. Itu hak yang dijamin hukum,” kata Yamin.

Ia menjelaskan warga di Dusun Bati Kelusy sendiri menemukan beberapa keganjilan dalam penggunaan Dana Desa di Watu-watu selama beberapa tahun terakhir. Hanya, warga enggan menuduh terjadi penyimpangan dana tersebut. Oleh sebab itu, Yamin mewakili warga Bati Kelusy meminta pertanggungjawaban penggunaan Dana Desa kepada pemerintah desa setempat.

“Perlu diketahui bahwa di Dusun kami Bati Kelusi yang tergabung bersama Desa Administratif Watu-watu dari Tahun 2018 sampai 2019 belum tersentuh aliran dana desa sama sekali,” terang Yamin.

Dikatakan Yamin, soal dana desa sebelumnya sudah di dapatkan yaitu hanya di dapatkan pada tahun 2017 sementara beberapa kali dana desa di kuncurkan tidak sama sekali tersentuh di Dusun setempat.

Untuk diketahui, Dusun Bati Kelusy yang hanya memiliki 7 Kepala Keluarga (KK) tidak mampu di berikan dana desa oleh Kepala Desa Junaid Rumbouw, dan Sekretaris Sahabu Kella.

“Kami sangat merasa tidak di hargai sama sekali dan membuat kecewa warga disini. Karena di 2015 kami juga tidak mendapatkan hak kami sementara 2016 ada yakni dibuat kebun dan air bersih. Tapi kami punya keinginan besar adalah soal akses jalan di dalam dusun ini yang hanya sekitar 150 meter selain itu ada keinginan kami yang lain tidak ada sama sekali di jawab,” jelas Yamin.

Akibat persoalan tersebut ditahan satu buah yang di beli dengan menggunakan dana desa. Selain itu, mereka Pemda SBT agar melirik Desa tersebut, dan dipanggil kepala desanya guna menjelaskan persoalan yang terjadi. (CNI-07)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *