Di Duga Mengidap Sakit Jantung, Wartawan SBB Johdy Lumatalale Tutup Usia

Lintas peristiwa

Piru,CakraNEWS.ID- Kabar duka menyelimuti insan pers yang ada di Kabupaten Seram Bagian Barat, atas meninggalnya Johdy Lumatalale Tutuo salah seorang Wartawan media online, Jumat (3/1/2019).

Almarhum Jhody Lumatalale yang biasa disapa Jodi alias Rani, tutup usia lantaran mengalami sakit jantung. Pria kelahiran 22 Juli 1972 tersebut meninggalkan 2 orang anak,Meldy Lumatalale (27) Swen (17) dan 1 Orang Istri Emelly Lumatalale/Latuny. Sebelum meninggal almarhum berangkat dari piru menuju waipiri ( telaga gemba dengan Mobil avansa Berwarna silver bernomor Polisi  DE 1309 AD menuju telaga gemba tempat terdampar kapal feri Terubuk untu membantu mengevakuasi para penumpang yang mau menyeberang dari Waipirit Kecamatan Kairatu Kabupaten SBB menuju Liang Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah pada  Kamis (2/1/2019).

Kapal Feri Terubuk dihamtam oleh Angin dan gelimbang yang begitu kencang mengkibatkan feri terbuk tersebut mengalami kebocoran dan terdampar ditepi pantai Desa telaga gempa. Usai membantu mengevakuasi para penumpang kapal Feri Terubuk, Almarhum bersama satu teman wartawan YL, menupang mobil Kapolres untuk balik arah ( pulang) ke Piru.

Namun sesampainya di Desa Kamal Almarhum bersama YL, pamit turun dari mobil Kapolres di Desa Kamal, karena YL tinggal di Desa Kamal. Pada saat Mereka turun dari Mobil Almarhun dan YL, Almarhum langsung telfon sopir ( Yanter), di Waipirit untuk jemput almarhum di Desa Kamal sekitar pukul 12. 00 WIT

“Setelah sopir almarhum sampai di Desa Kamal teman Almarhum YL sudah tidak lagi bersama sama dengan almarhum,”cetus sopir kepada Cakra News di Piru,Jumat (3/1/2019). Namum pada saat sopir sampai di Desa kamal untuk jemput almarhum, sekitar pukul kurang lebih 13.00 WIT dinihari, dan almarhum ajak sopir untuk makan malam ditenda biru Waisarisa.

Setelah selesai makan almarhum bersama sopir langsung pulang menuju piru,dalam perjalanan pulang almarhum sempat katakan kepada sang sopir katanya, “ Yanter beta dada rasa sakit,ada Aqua ka,yanter jawab seng ada” (Dialeg Ambon).

Berselang tiga menit Almarhum lansung jatuh tersandar di tangan sopir sementara mobil berjalan, Yanter langsung kaget, dengan tidak panik sopir langsung larikan ke RSUD Piru. Namun sampai di RSUD almarhum nyawa sudah tidak tertolong lagi. (CNI-10)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *