Fesal: Makna Paskah dan Jumat Agung Untuk Kebersamaan Umat

Agama

AMBON, CakraNews.ID- Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil), Kementerian Agama Provinsi Maluku, Fesal Musaad, mengucapkan selamat merayakan Hari Paskah dan Jumat Agung, 19 April 2019, semoga momentum tersebut membawah suka cita bagi umat Kristiani untuk mengenang peristiwa kematian Yesus serta hari kebangkitannya.

 “Esensi nilai dari peristiwa tersebut adalah menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia dan kemanusiaan, karena secara normatif dan historis ajaran Kristiani adalah cinta kasih dan menjunjung nilai toleransi, perdamaian dan persaudaraan tanpa mengenal batas negara dan bangsa,” tulis Fesal, lewat via Whatsapnya, Kamis (11/4/2019).

Musaad menjelaskan, nilai-nilai ini merupakan bagian dari moderasi beragama untuk kebersamaan umat sekaligus modal merawat bangsa Indonesia yang majemuk.

Dalam konteks demokrasi, umat Kristiani  perluh mengaktualisasikan nilai-nilai relegius tersebut sehingga terwujud masyarakat yang aman dan damai. Karena hakikat iman dan nilai ketakwaan seseorang tidak hanya berhenti sampai di Tuhan, tetapi harus diaktualisasikan dalam bentuk amalia sosial.

“Untuk itu, saya mengajak semua umat beragama untuk mengembalikan fungsi agama sebagai pemersatu hubungan persaudaraan antar sesama manusia. Dan menjelang pesta demokrasi Pileg dan Pilpres, 17 April 2019 nanti, saya mengharapkan agar rumah ibadah, simbol agama dan ritual keagamaan tidak dicampuri dengan aktivitas politik yang sifatnya pragmatis,” harapnya.

Untuk itu, kata Fesal, marih jadikan Paskah, selain membawah kedamaian dan persaudaraan, juga menjadi momentum untuk berbagi kasih dan menebarkan cinta kasih sesama umat Kristiani dan sesama umat yang lain.

Selain itu, marih jadikan momentum Paskah dan Jumat Agung sebagai benteng kerukunan dan toleransi di tengah kemajemukan, saling menghormati dan menghargai sehingga terwujud perdamaian sejati karena inti dan hakikat  ajaran agama adalah menebarkan kedamaian sehingga tercipta masyarakat yang aman, damai, relegius dan sejahtera dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan dalam bingkai nilai-nilai agama.

“Kepada seluruh umat beragama, tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk senantiasa menjaga ketenangan dan kedepankan toleransi agar suasana selama Paskah menjadi semakin kondusif agar umat Kristiani dapat memperingati peristiwa bersejarah tersebut,” pinta Musaad.

Fesal menuturkan, mari terus menjaga pengamalan nilai agama dalam bingkai (NKRI). Sebagai warga bangsa yang heterogen, kita sepatutnya bersyukur telah melewati hari-hari dalam perjalanan hidup ini yang penuh dengan dinamika.

Suka dan duka telah kita lalui bersama. Meski seringkali terjadi perbedaan, bahkan seakan terjadi perseteruan, tetapi kita bersyukur masih menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan bersepakat menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai bangsa di tahun politik.

“Semoga Paskah berlangsung dalam suasana suka cita dan penuh kedamaian dan semoga Pileg dan Pilpres berlangsung dengan aman dan damai,” tukasnya. (CNI-04)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *