Ambon, CakraNEWS.ID– Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Ambon kembali menegaskan komitmennya membentuk karakter mahasiswa yang humanis, moderat, dan peduli lingkungan melalui workshop bertema “Penguatan Rasa Cinta, Kerukunan & Ekoteologi”.
Kegiatan yang berlangsung di Gedung Pascasarjana IAKN Ambon pada Rabu (26/11/2025) ini menghadirkan puluhan mahasiswa terpilih serta sejumlah narasumber dari berbagai disiplin.
Rektor IAKN Ambon, Prof. Dr. Yance Z. Rumahuru, MA, dalam sambutannya menyampaikan bahwa workshop tersebut menyentuh inti pendidikan karakter, terutama terkait nilai kemanusiaan, kepedulian sosial, dan tanggung jawab terhadap ciptaan Tuhan lainnya.
Menurutnya, pendidikan tinggi tidak hanya berfungsi sebagai ruang akademik, tetapi juga sebagai wadah penanaman nilai yang berhubungan langsung dengan kehidupan nyata.
“Di sini mahasiswa belajar mengimplementasikan keberagaman secara lebih konkret. Penguatan rasa cinta kepada sesama dan lingkungan merupakan bagian penting dari tugas kita sebagai manusia dan makhluk ciptaan-Nya,” ujar Rumahuru.
Ia berharap kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini dapat menghasilkan gagasan dan rekomendasi strategis yang dapat diterapkan di masyarakat.
Rumahuru juga mengingatkan bahwa IAKN Ambon telah mengembangkan praktik penguatan cinta, kerukunan, dan ekoteologi melalui lima desa binaan yang hingga kini tetap berjalan sebagai laboratorium sosial kampus.
Penanggung Jawab Rumah Moderasi, Dr. A. Ch. Kakiay, M.Si, menambahkan bahwa kehadiran Rumah Moderasi Beragama tidak hanya diperuntukkan bagi mahasiswa.
Program-program yang berjalan selama ini juga melibatkan tokoh agama, pemuda, perempuan, serta masyarakat desa binaan sebagai bagian dari upaya membangun ruang dialog dan kerjasama lintas kelompok.
Menurut Kakiay, workshop ini merupakan bagian dari kurikulum yang berfokus pada cinta diri, cinta sesama, dan cinta lingkungan.
Melalui kegiatan ini, nilai-nilai tersebut disebarluaskan secara sistematis, sehingga mahasiswa tidak hanya memahami konsepnya tetapi juga mampu menerapkannya dalam praktik kehidupan sehari-hari.
Workshop tersebut menghadirkan narasumber dari kalangan gereja, akademisi, dan peneliti nasional yang memberikan perspektif lintas bidang mengenai kerukunan, ekoteologi, dan nilai-nilai kemanusiaan.
Kehadiran berbagai perspektif ini memperkaya diskusi sekaligus memperluas wawasan peserta mengenai pentingnya membangun sikap moderat, hubungan harmonis, dan kepedulian ekologis.
Dengan pendekatan yang edukatif dan partisipatif, workshop ini diharapkan dapat membentuk generasi muda IAKN Ambon yang memiliki kapasitas intelektual sekaligus karakter spiritual dan sosial yang kuat—sebuah fondasi penting untuk membangun masyarakat yang rukun, peduli, dan berkeadaban.***
