Kompolnas Dukung Sikap Tegas Polri, Usut Tuntas Hingga Ke Akar Kasus Pembantaian 4 Keluarga Di Sigi-Sulteng

Nasional

Jakarta,CakraNEWS.ID-  Kasus pembantaian empat anggota keluarga yang dilakukan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT), di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dikecam keras oleh Komisi Kepolisian Nasional (KOMPOLNAS).

“Aksi teroris di Posso, Sulawesi Tengah yang menewaskan 4 warga dan aksi-aksi sejenis dengan menebar ketakutan, kebencian dan ketidaknyamanan dalam bermasyarakat adalah suatu tindakan keji yang harus disortir dan diminimalisir gerakannya,”tegas Anggota Kompolnas, H.Mohammad Dawam, S.Hi,MH, kepada Wartawan melalui pesan Whatsappnya, Selasa (1/12/2020).

Gus Dawam, sapaan akrab Mohammad Dawam, menegaskan tidak ada tempat bagi Teroris di Indonesia. Oleh karenanya, negara harus hadir mentertibkan gerakan-gerakan teroris sebagaimana yang terjadi di Poso.

“Tidak ada pembenaran aksi teroris tersebut ditinjau dari ragam aspek: baik dari akal budi, nalar, sosiologis dan agama,”ucap Gus Dawam.

Dawam mengatakan, Kompolnas mendukung sikap tegas dari Polri untuk mengusut tuntas secara transparan dan profesional sampai pada titik akar masalah.

“Hukum harus ditegakkan secara tegak lurus untuk menghadirkan keadilan, kemanusiaan, dan jihad. Jihad yang benar adalah upaya dan tindakan secara serius yang berorientasi pada tata kehidupan untuk menuju kesejahteraan, kemaslahatan dan keadilan bersama,”Tegasnya.

Menuturnya, Jihad bukanlah suatu tindakan yang berorientasi pada kematian, penghancuran, pengerusakan dan menebar ketakutan yang menciderai nilai martabat luhur kemanusiaan dan nilai keadilan.

Agama manapun akan mengecam keras dan tidak ada dalil yang tepat bagi mereka yang melakukan teror kecuali negara hadir mentertibkan guna menegakkan kehormatan dan keluhuran jihad itu sendiri.

“Jangan ada lagi suatu kedholiman yang dibungkus atas nama Jihad. Jangan ada lagi kejahatan yang dibungkus atas anama agama.

Dawam juga menyampaikan turut berbela sumkawa kepada keluarga korban penganiayaan yang terjadi di Kabupaten Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dengan harapan keluarga korban dapat diberikan kekuatan atas kejadian keji yang dilakukan oleh kelompok MIT

“Kepada keluarga korban, semoga mendapat kekuatan, ketabahan dan proses hukum yang adil. Dan marilah kita sesama anak bangsa terus berikhtiar sama sama menghadirkan makna JIHAD yang sebenarnya: yakni yang berorientasi pada tata kehidupan dan kemaslahatan, bukan berorientas pada kematian dan pengrusakan,”Pungkasnya.

Sebelumnya empat orang dibantai di Desa Lembontongoa, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah pada Jumat (27/11). Polisi menduga kelompok jaringan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso pimpinan Ali Kalora sebagai pelaku.

Sejumlah rumah juga dirusak dalam kejadian itu. Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) menyebut salah satu rumah di antaranya difungsikan sebagai tempat ibadah.

Menko Polhukam Mahfud MD menyebut Satuan Tugas TNI-Polri Operasi Tinombala telah mengepung lokasi yang dicurigai terkait dengan pelaku teror di Desa Lemban Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Jumat (27/11/2020). Menurut Mahfud MD aksi terorisme ini murni dilakukan oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT). (CNI-01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *