PDI-Perjuangan Gelar Rakor Fraksi se-Maluku di Hari Lahir Pancasila, Konsolidasi Strategis Menuju Kongres

Adventorial News

Ambon, CakraNEWS.ID PDI Perjuangan Provinsi Maluku tak menyia-nyiakan momentum bersejarah 1 Juni, Hari Lahir Pancasila. Di hari ideologi bangsa ini dirayakan, DPD PDI Perjuangan Maluku menggelar Rapat Koordinasi Fraksi DPRD se-Provinsi Maluku, yang dipusatkan di Pacific Hotel, Kota Ambon, Minggu (1/6).

Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku, Benhur George Watubun, memimpin langsung agenda penting ini sekaligus membuka rapat koordinasi secara resmi.

Dalam sambutannya Benhur menggarisbawahi urgensi meneguhkan kembali komitmen ideologis partai terhadap Pancasila 1 Juni 1945 sebagai dasar pijakan politik.

“Pancasila yang kita pegang adalah Pancasila yang digali dan diucapkan Bung Karno pada 1 Juni 1945. Bukan hasil kompromi. Bukan tafsir kebangsaan yang sumir. Tapi fondasi ideologis yang membimbing arah perjuangan politik kita,” tegas Benhur di hadapan jajaran fraksi.

Di hadapan fungsionaris, legislator provinsi hingga kabupaten/kota, Benhur mengajak seluruh kader menanggalkan rutinitas birokratis yang stagnan.

Dirinya yang juga adalah Ketua DPRD Provinsi Maluku itu mendorong fraksi-fraksi untuk merumuskan strategi konkret menghadapi problem struktural di daerah—dari kebijakan pusat yang tak terimplementasi jelas, hingga tantangan pembangunan yang menjauh dari kepentingan rakyat.

“Kita tidak bisa hanya hadir sebagai pelengkap demokrasi prosedural. Kita harus hadir sebagai aktor utama perubahan. Bila perlu, produk politik fraksi kita harus berbeda. Bukan reaktif, tapi solutif,” katanya menekankan.

Benhur mengingatkan, rapat koordinasi ini bukan sekadar agenda internal, melainkan arena penyusunan langkah politik strategis menyongsong Kongres Partai.

Ia mengungkap, fraksi dan struktur partai memiliki tanggung jawab ganda: menjaga garis instruksi DPP dan mengawal implementasi kebijakan hingga ke akar rumput.

Benhur menyentil sikap sejumlah kader yang mulai melemah dalam kedisiplinan dan konsistensi kerja politik.

“Fraksi bukan tempat istirahat orang-orang lelah. Kalau sakit lambung jadi alasan absen rapat, lebih baik pamit saja. Kita butuh petarung ideologis, bukan pelintas formalitas,” tukasnya.

Tak hanya itu, dirinya juga menyuarakan pentingnya evaluasi berlapis terhadap pelaksanaan program partai, mulai dari penanaman pangan alternatif, pencegahan stunting, hingga kesiapan menghadapi pemilu dan kongres partai.

“Jangan sibuk menunjuk orang lain, sementara kita sendiri belum tertib dan belum berdisiplin. Politik itu soal keteladanan. Kita harus mampu ‘check and recheck’ diri sendiri sebelum menyusun rekomendasi ke luar,” katanya menegur dengan gaya khas kader ideologis.

Di akhir pidato, Benhur menegaskan satu sikap politik menjelang Kongres PDI Perjuangan, “Kami siap kawal keputusan Kongres. Dan kami berdiri tegak mendukung Ibu Megawati Soekarnoputri kembali memimpin PDI Perjuangan,” katanya dengan nada penuh keyakinan.

Ia meminta forum untuk tidak membuat rekomendasi muluk-muluk. “Cukup lima atau enam poin strategis. Fokus dan tajam. Bukan daftar panjang tanpa tindak lanjut. Setelah rapat, mari kita laksanakan dengan penuh semangat dan loyalitas,” pungkasnya.*** CNI-04

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *