Satgas 711/Rks Bersama Mahasiswa KKN Unpatti “ Trauma Healing” Hibur Pelajar SDN 2 Hualoy, Kabupaten SBB

Militer TNI

Maluku,CakraNEWS.ID- Pengabdian dan kepedulian terhadap pendidikan bagi generasi muda bangsa yang ada di daerah konflik dilakukan oleh Satgas Yonif 7111/Rks bersama Mahasiswa KKN Universitas Pattimura (UNPATTI) dengan melakukan “ Trauma Healing ” untuk menghibur para pelajar SD Negeri 2 Hualoy

Trauma healing adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk membantu orang lain untuk mengurangi bahkan menghilangkan gangguan psikologis yang sedang dialami yang diakibatkan syok atau trauma.

Kegiatan tersebut dilakukan oleh Satgas Yonif 711/Rks bersama Mahasiswa KNN Unpatti, adalah untuk memulihkan kondisi psikologis serta untuk menumbuhkan kembali motivasi belajar para siswa-siswsi SDN 2 Hualoy, pasca bentrok Latu-Hualoy,yang terjadi pada beberapa minggu kemarin.

Hal tersebut disampaikan Dansatgas Yonif 711/Rks Letkol Inf. Fanny Pantouw, M.Tr.Han,M.I.Pol, dalam rilis tertulisnya di Ambon, Rabu (27/3/2019).

Diungkapkan Dansatgas, pada Rabu (20/2/2019), terjadi bentrokan di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) yaitu antara dua negeri bertetangga, Latu dan Hualoy.

“Bentrokan tersebut dipicu karena adanya pemuda yang dikeroyok di Ambon pada malam pergantian tahun. Kasus itu berlanjut ke desa mereka, ada pemblokiran jalan dan sebagainya. Akibatnya, selain ada korban meninggal dan luka, juga menimbulkan kerusakan empat sekolah, termasuk salah satunya SDN 2 Hualoy,” tutur Pantouw

Ia mengatakan, tidak hanya merenggut korban jiwa, bentrokan dua kelompak masyarakat di Kabupaten Seram Bagaian Barat tersebut, membuat kerusakan dan terbakarnya beberapa sekolah yang menjadi saranan pendidik, tempat dimana generasi muda bangsa menuntur ilmu dan kepandaian .

“Anak-anak seusia mereka, tentu tidak tahu apa itu kerusuhan, bahkan dapat dikatakan mereka tidak ada andil terhadap bentrokan antar pemuda tersebut. Namun akhirnya anak-anak tidak berdosa ini pun menuai akibatnya, yaitu ketakutan saat berangkat sekolah,” Ucapnya

Dikatakannya, sebagai seorang anggota TNI yang berasal dari Rakyat, dirinya sangat prihatin dengan kondisi yang diamali oleh para pelajar yang ada di Desa Hualoy.

Pasalnya saat ini ratusan siswa siswi SDN 2 Hualoy belum dapat menempati kembali sekolahnya dan masih menggunakan fasilitas gedung kantor pemerintah Negeri Hualoy. Untuk belajar pun harus bergantian masuk karena keterbatasan tempat.

“Bentrokan tentu meninggalkan kesan yang mendalam di hati dan pikiran anak-anak yang tidak berdosa tersebut. Bekas trauma yang mendalam, dimana saat kejadian mereka melihat, mendengar dan merasakan ketakutan hingga berpengaruh kepada psikologis mereka, bahkan bisa tertanam sampai mereka tumbuh dewasa nantinya. Semua itu bisa berdampak buruk terhadap pencapaian keterampilan, prestasi akademik, integrasi sosial dan kesehatan mental para siswa dan juga menjadi penghalang menuju cita-cita masa depannya,” Ujarnya.

Lanjut dikatakannya, untuk itu, bersama dengan para Mahasiswa Unpatti, Satgas Yonif 711/Rks menggelar taruma healing bagi anak-anak sekolah, khususnya yang sekolahnya mengalami kerusakan akibat bentrokan.

“Trauma healing, penting dilakukan, selain untuk menghilangkan duka dan kesedihan yang berkepanjangan juga untuk menumbuhkan kembali minat belajar mereka. Bersama para Mahasiswa Unpatti, kita semua berharap agar dapat mengembalikan mental dan semangat para pelajar serta menghilangkan rasa takut akibat konflik yang terjadi, Kita yakini, dalam setiap musibah ada suatu hikmah dan berbagai masalah akan dapat dilewati bila ada harapan, dukungan dan perhatian dari kita semua, ’’ Harapnya

Sementara itu Ida Hehanusa (pejabat Kepala Sekolah SDN 2 Hualoy), mengungkapkan rasa senang dan terharu atas upaya yang dilakukan oleh Satgas dan para Mahasiswa tersebut, dirinya pun berharap agar anak-anak didiknya tersebut dapat segera pulih dan bersamangat kembali untuk belajar.

‘’Kami sangat senang dengan adanya kepedulian Satgas dan Mahasiswa Unpatti, memberikan semangat kepada anak-anak kami untuk tetap semangat belajar meskipun sekolah mereka terbakar,’’ Ungkapnya. (CNI-01) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *